Chapter 56 : Nightmare

20.6K 1.4K 117
                                    

As what I said di papan pesan, malam ini author update 😙



Happy reading ❤️





Xuan Mingzhu's Mansion | Havana, Kuba.
08.17 AM.

Seorang wanita tengah sibuk mengurus berkas-berkas yang ada di atas meja. Ia memijat pelipis merasa pusing. Xuan kewalahan mengurus sanksi-sanksi yang baru ia dapatkan dari pemerintah China, ia tahu benar bahwa ada beberapa pejabat menginginkan ia ditangkap sejak lama. Namun, hanya bisa memberikan sanksi-sanksi denda padanya. Belum lagi ia harus menghadapi Gabrielle saat ini. Ah, ia benar-benar sakit kepala.

Xuan bangkit dari kursi, menatap jendela, beristirahat sejenak. Sejak sampai di Havana dini hari, ia tidak ada hentinya membaca berkas-berkas dan menerima telepon dari berbagai manusia. Daripada itu, ia lebih pusing memikirkan rencana Letizia untuk menghancurkan Gabrielle.

"Xuan," suara itu membuat Xuan berbalik dan menatap tajam Letizia dengan kurangajarnya masuk tanpa izin. "Apa kau mempunyai keluarga?" tanya Letizia menajamkan pandangan.

Xuan mengernyitkan dahi melihat tata krama Letizia yang seorang mawar sepertinya dulu, tentu diajarkan bagaimana bersikap pada sang Godfather atau Godmother. "Kau tahu tata krama masuk ke dalam ruanganku. Mawar macam apa kau?" umpatnya kesal. Tidak ada yang sekurang ajar ini padanya.

"Jawab aku," balas Letizia tidak kalah kesal.

Xuan menghela napas berat seiring memutar mata muak. Bagaimana pun juga Letizia adalah musuhnya, tentu gadis itu tidak sudi tunduk padanya. "Ya, adikku sedang berlibur—"

Letizia berdecak. "Gabrielle menangkapnya."

Xuan melotot dan mengerutkan dahi. "Jangan bercanda! Kau tahu dari mana?!"

"Aku mengenal Gabrielle! Dia akan mencari celah dari musuhnya, lalu bertindak dalam diam. Hubungi adikmu sekarang, jika dia tidak bisa dihubungi, maka—" ucapan Letizia terhenti lantaran Xuan langsung mengambil ponsel untuk menghubungi adiknya, memastikan kata-kata Letizia.

Letizia memerhatikan wanita yang mondar-mandir gelisah itu berdecak. "Aku lupa memperingatkanmu," kesalnya memutar mata. Ya, sebenarnya Letizia tidak begitu peduli, tapi ia waspada jika hal ini dapat mengganggu rencana mereka untuk tidak menyerahkan Letizia pada Gabrielle.

Xuan terus-menerus menelepon adik laki-lakinya tanpa henti dan masih tidak ada jawaban. "Dia tidak mengangkatnya!" ucap Xuan panik.

Letizia hanya menatap Xuan tenang, membuktikan bahwa sudah pasti adik wanita itu di tangan Gabrielle. Ia mengedarkan pandangan, berpikir. Sementara Xuan panik dan terus mencoba menghubungi adiknya.

"你好?"

Letizia langsung menoleh pada Xuan begitu mendengar suara pria dari ponsel wanita itu. Ia terkejut, bagaimana bisa pria itu masih bebas padahal ia berurusan dengan Gabrielle? Letizia dapat melihat raut Xuan yang lega mendengar suara adiknya dan melempar tatapan tajam pada Letizia karena membuatnya panik. Namun, tidak sampai lima detik, pria itu berbisik seolah ketakutan.

"帮帮我,姐姐,他们打败了我!"

Xuan melotot lalu berucap, "住口!" Lantaran ia tahu bahwa Gabrielle menguasai Bahasa Mandarin. Dan benar saja, setelah berbicara adiknya itu langsung meringis kesakitan seolah dipukuli. "Stop it, Gabrielle!" Terdengar kekehan kecil dari seberang sana yang membuat Xuan seketika merinding takut. Entahlah, bisa dibilang suara Gabrielle seolah-olah suara pertanda kematian.

"Give... her... back, slut," desis Gabrielle dengan suara berat nan berbahaya, begitu mencekam.  Seolah-olah, jika ditentang maka ia akan menciptakan neraka terburuk untuk memenjarakan Xuan.

Gabrielle's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang