Chapter 24 : Fight

19.7K 1.8K 322
                                    

Part ini aku dedikasikan dengan terpaksa untuk El_bts_Ot7 🤣🤣🤣 atas komen :

Part ini aku dedikasikan dengan terpaksa untuk El_bts_Ot7 🤣🤣🤣 atas komen :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makasih semuanya udah vote dan komen serta dukungannya! Love you all!

Happy Reading ❤️

*

*


*

La Elemento D'Edificio | Turin, Italy.
03.19 PM.

"Tuan, hari ini Nona Lucrezia mengunjungi salah satu kerabat dokternya dengan alasan berkonsultasi perihal kandungan," lapor Alano pada sang bos.

Gabrielle meletakkan berkas di tangannya ke meja kerja, lalu bersiap mengetik di komputernya. "Namanya?"

"Rico Mancuso."

Gabrielle mengetikkan nama itu ke komputer, setelahnya mengodekan tangan agar pria itu melihat layar. Namun, Alano menggeleng heran lantaran data diri bernama Rico Mancuso fotonya berbeda dari pria yang ditemui Lucrezia tadi. Sementara Gabrielle menyeringai samar, seolah sesuai prediksinya. Ia pun menadahkan tangan sebagai tanda meminta sesuatu. Benar saja, Alano langsung memberikan sebuah penyadap suara.

"Kau bisa pergi sekarang," perintah Gabrielle tenang.

"Baik Tuan, apa saya perlu memberi tahu Capo Massimiliano?" tanyanya penasaran. Gabrielle hanya mengisyaratkan jari telunjuk di depan bibir, sebelum Alano menunduk hormat dan pergi.

Bertepatan saat itu pula Ace datang dan menoleh heran pada sopir Lucrezia yang bisa-bisanya ada di kantor. Apa Massimiliano tidak mampu mengerjakan tugasnya dengan baik? Ace menoleh pada bosnya. "Ada apa Tuan? Apa terjadi sesuatu pada Nona Lucrezia?"

Gabrielle mengangkat sebelah alisnya. "Urusanmu Lily, bukan wanita itu."

Ace menunduk setuju, lalu melapor, "Jadwal Tuan selanjutnya menyambut Nona Amadea di Via Lattea dan mobil sudah siap."

Gabrielle pun mengodekan tangannya agar Ace dapat pergi dan ia menyusul nanti. Ia pun mengeluarkan penyadap suara yang diserahkan Alano dari saku, memencet tombol putar, lalu keluar suara khas rekaman. Dan beberapa saat setelahnya terdengar suara Lucrezia, "Seperti prediksimu, Gabrielle tidak memercayainya begitu saja. Dia memutuskan tes DNA setelah anak ini lahir."

***

Gabrielle's Mansion | Turin, Italy
03.29 PM.

"Apa yang kau katakan sehingga Nona Gabriels bisa marah padamu?" tanya pria berambut cokelat gelap dengan tatapan mengintimidasi pada Beatrice.

"Tuan Nicolo, aku hanya mendukung Nona Gabriels untuk memperjuangkan perasaannya."

Gabrielle's [COMPLETED]Where stories live. Discover now