Chapter 37 : Give Up

20.4K 1.8K 279
                                    

Loh? Dah update Thor? Hooh mau ad urusan soalnya wkwk. Part ini aku dedikasikan untuk yang jago merayu wkwkwkwk LiaMilani

 Part ini aku dedikasikan untuk yang jago merayu wkwkwkwk LiaMilani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading ❤️

*

*

*

Gabrielle's Mansion | Turin, Italy
08.31 AM.

Kelopak mata nan mulus itu terpejam, hidung mancungnya selaras dengan bentuk wajah, rona sedikit merah agak kontras dari warna kulit. Hingga bulu mata panjang yang indah itu tergerak, sebelum netra cokelatnya menangkap figur Dewa duduk di sofa, menatap lurus dirinya.

Tubuh indah perkasa itu hanya dibalut celana kain, lengan besarnya menopang dagu dengan tatapan menusuk di netra biru laut tersebut. Penampilan layaknya seorang Dewa yang penuh keindahan, karisma, dan wibawa.

"Ayo ke Sala di Pesatura," ajaknya melepas topangan dagu, lalu mendekati Letizia, membantu wanita itu duduk. "Tentukan siapa yang bersalah." Ia pun memasangkan kemejanya ke tubuh telanjang gadis tersebut.

Letizia masih diam, membiarkan perlakuan lembut Gabrielle padanya. Ia tidak mengerti, mengapa Gabrielle mau melakukannya dengan Letizia semalam? Apa untuk menyenanginya atau pria itu juga menginginkannya?

"You said I'm your daughter," ucap Letizia pelan, mengingat aktivitas panas semalam. Gabrielle yang tadinya sibuk memasangkan kancing kemejanya, mendongak menatap lurus manik kecokelatan indah di hadapannya. Lagi-lagi Letizia terhipnotis akan indahnya oniks biru laut mengarah pada matanya, tatapan tenang dan entah mengapa terlihat lembut itu menenangkannya.

Bibir tipis pink itu terbuka, menatap netra di hadapannya bergantian sebelum berucap, "I said that to protect you even from myself." Ia menepikan surai indah wanita itu ke belakang telinga. "Aku ingin kau selalu murni tanpa disentuh siapa pun." Pria itu menarik dagu Letizia, mendekatkan jarak keduanya hingga hanya beberapa senti. "Tapi kau dengan mudahnya melepaskannya," desisnya tajam. "And I get bored easily, you know what will happen if I bored."

Letizia menatap lurus netra biru itu dengan penuh cinta. Ia tahu jika Gabrielle bosan maka pria itu akan membuangnya, apa itu alasan terbesar Gabrielle? Agar ia tetap berada di sisi pria itu selamanya? Apa itu bentuk cinta Gabrielle padanya? Ia menatap ragu netra Gabrielle. "Is that love?"

Tatapan Gabrielle berubah, melepaskan tangannya dari Letizia, lalu berdiri sambil memasukkan tangan ke saku. "Cepat bersiap."

Letizia menatap bingung punggung Gabrielle yang menghilang dari daun pintu. Mengapa pria itu menghindar? Ada apa? Apa yang dipikirkannya? Letizia mengusap wajah, tidak mengerti dengan keadaan nan menimpanya. Gabrielle benar-benar tidak tersentuh dan tidak dapat diprediksi. Ia tidak mengerti pria itu.

Gabrielle's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang