Chapter 34 : Better Plan

18.8K 1.6K 95
                                    

Holaaa! Part ini aku dedikasikan untuk  firstyinhere cause She is right, what Lily did is because Gabrielle too. Hal seberani itu dilakukan oleh seseorang tentu memiliki alasan yang kuat karena Lily cinta L plus terprovokasi sma Lucrezia yang bahkan mengandung anak Gabrielle.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Okay thank you so much for all of u guys! Love you and happy reading ❤️


*


*


*



Gabrielle's Mansion | Turin, Italy.
09.09 PM.

Serpihan uap air yang berubah menjadi salju turun ke kota Turin. Lampu di berbagai bangunan sedikit memberikan cahaya untuk membelah kegelapan. Pemandangan tersebut dinikmati seorang wanita yang tengah mengandung dari balkon.

Pikirannya berkelana menyusun strategi untuk menyingkirkan satu-satunya rival terbesar dalam mendapatkan Gabrielle si penguasa negara Italia dibalik dunia bisnisnya. Tentu saja rival Lucrezia adalah Letizia, anak angkat Gabrielle yang dikenal media sebagai adik angkat.

Lucrezia pun masih sakit hati karena Gabrielle menolaknya beberapa hari lalu, namun ia tipe pantang menyerah. Ia ambisius yang akan memperjuangkan mendapatkan Gabrielle dengan seribu upaya. Tentu saja, mendapatkan Gabrielle tidak hanya persoalan suami tampan dan memesona, melainkan mendapatkan Italia pula. Wanita mana yang akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menjadi permaisuri dari penguasa layaknya raja tersebut? Tidak ada! Lucrezia bertanya-tanya, apa yang harus ia lakukan pada Letizia? Apa ia harus mencelakai wanita itu? Apa ia harus menculiknya? Membunuhnya untuk memisahkan wanita itu dari Gabrielle?

"Nona, suhu semakin dingin, sebaiknya Anda masuk, karena Anda bisa sakit," peringat Silvana –pelayan pribadinya–.

Lucrezia seolah lupa ia tengah mengandung pun segera masuk ke kamar. Ia memerhatikan wanita lugu yang melayaninya itu sesaat. "Silvana, apa hal yang paling dibenci Gabrielle?" tanyanya.

"Pembangkangan, Nona," jawab Silvana masih menatap lantai, mengikuti dengan patuh tidak boleh menatap majikan ketika dirinya ditatap.

Lucrezia duduk di kasur, lalu menepuk-nepuk sisi yang lain sebagai tanda wanita itu dapat bergabung bersamanya. Silvana menurut saja, sebelum Lucrezia bertanya lagi, "Bukankah Lily sering melakukan hal itu?"

Silvana ikut bingung menjawab apa, sebab ia pun tidak mengerti, mengapa pemilik mansion megah tersebut selalu mentolerir wanita itu. "Nona Gabriels spesial," jawabnya dengan nada ragu, sebab Lucrezia terlihat menajamkan pandangan seolah siap menamparnya jika salah bicara sekali lagi. "T-tentu saja kau lebih spesial, Nona, karena kau mengandung anak Tuan Gabrielle."

Gabrielle's [COMPLETED]Where stories live. Discover now