Chapter 50 : I Don't Need It

18.7K 1.5K 82
                                    

Street | Ciudad Victoria, Tamaulipas, Mexico
11.01 AM.

Terik baskara menyorot beberapa bagian bumi, bahkan saat ini begitu panas di beberapa negara bagian Meksiko seperti Tamaulipas contohnya. Matahari seolah menyimpan dendam pada umat manusia sehingga ingin melenyapkan mereka saking panasnya. Bahkan, beberapa orang tersengat cahayanya, membuat kulit mereka kemerahan.

Di bawah terik itu, seorang wanita berjalan ke arah kantor polisi untuk menemui Nona-nya. Ia ingin bertanya bagaimana rencana mereka setelahnya, sesuai rencana Letizia, gadis itu ditangkap polisi, lalu setelahnya apa? Ia butuh kejelasan. Hingga ia sampai dan menemui sipir penjara, lalu bertanya, "Bisakah aku mengunjungi Nona Letizia Gabriels?"

Sang sipir lalu berbicara dengan rekannya, namun menjawab pengunjung wanita tersebut, "Maaf, Nona Gabriels telah keluar."

Maria mengernyitkan dahi mendengar hal tersebut. Ia berpikir sejenak, apa Gabrielle yang membebaskan Nona-nya itu? Jika ya, lalu Maria harus apa? Tapi bagaimana bisa secepat itu? Bukankah jarak Tamaulipas dan Italia cukup jauh? Namun, jika bukan Gabrielle, lalu siapa yang ingin mengeluarkan gadis itu?

Maria melangkah perlahan keluar dari kantor kepolisian sambil memikirkan cara. Ah, bahkan ia tidak tahu ke mana kakinya terus melangkah, bagaimana bisa ia memikirkan cara untuk bertemu Nona-nya? Hingga tanpa sadar ia berjalan ke arah pohon lebat juga semak belukar, tempat yang ia pakai untuk berpijak pun beralih menjadi tanah dan pasir.

Tiba-tiba saja Maria terkejut lantaran dirinya ditarik ke balik semak belukar. Namun, karena kakinya tersandung batu membuat ia terjatuh ke tanah. Baru saja Maria hendak menoleh ke arah pelaku, tengkuknya diraih dan memaksanya menghadap pria tersebut.

Jantung Maria berdetak kencang lantaran ia kenal betul siapa pria yang ada di depannya ini. "Sig. Albrecht."

Ace menajamkan netra mendengar wanita itu menyebut nama belakangnya sebagai tanda ia semakin murka. Tentu saja, nama Ace Albrecht sangat terkenal di dunia hitam, siapa saja dapat mengetahui bahwa dirinya kaki tangan sang Godfather of La Righello. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya dengan nada kesal.

Maria mengernyitkan dahi takut. Ia pun ingin bertanya pada Ace, apa yang dilakukan pria itu di sini, apa benar Nona-nya telah kembali pada Tuan Gabrielle? Namun, ia terlalu ciut untuk balas bertanya pada titisan Gabrielle itu. Maria meneguk saliva. "Aku ingin menemui Nona Gabriels—"

"Why the fuck you didn't go to jail with her?!" potongnya seolah muak dengan jawaban Maria, membuat wanita itu semakin mengernyitkan dahi bingung. "Tuan L mengirimmu ke sini agar kau dapat melindungi Nona Gabriels!"

Maria melotot kaget. Apa semua ini hanya skenario? Semuanya telah direncanakan? Ada apa? Apa maksudnya dan untuk apa? Lalu, apa maksudnya melindungi Nona Gabriels? Bahaya apa yang bisa mengancam seorang Nona Gabriels? Maria sama sekali tidak mengerti. "Apa maksudnya, Tuan?"

Ace melepas kasar cengkeraman tangannya dari tengkuk Maria kesal. "Kau memang tidak berguna seperti biasanya!"

Maria mengerutkan dahi agak kesal atas ucapan Ace. "Bahaya macam apa yang bisa mengancam seorang Nona Gabriels?"

Ace tersenyum kesal atas pertanyaan bodoh Maria. "She is the Black Rose of La Righello! And now, she is kidnapped by Big Circle Gang. Thanks to you she is alone there."

Maria melotot kaget mendengar hal tersebut. "Apa?! Sendirian?! Dan bagaimana bisa Nona ada di sana? Apa Tuan L tahu?"

Ace memutar mata muak mendengar celotehan Maria yang banyak bertanya, membuat wanita itu menunduk agak kesal. "Lebih baik kau susul dia, lakukan apa pun agar kau bisa menyusup."

Gabrielle's [COMPLETED]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon