Chapter 59 : You are the one

31.8K 2K 421
                                    

Gabrielle's Private Plane | Turin, Italy.
09.39 PM.

"Seize her," Gabrielle melirik Letizia dari atas sampai bawah, membuat Letizia tersengat aliran nafsu pria itu menelanjanginya. Ia menarik dagu Letizia dan mendekatkan wajah mereka. "You're such a bad girl, Lily," bisiknya dengan suara rendah memabukkan. Gabrielle menyeringai lebar. "Strip her."

Letizia meneguk saliva. Ia tidak percaya ini, Gabrielle bisa begitu kejam padanya. Jantung Letizia berdetak kencang, rasa sesak di dada menjalar ke tenggorokkan, seiring matanya memanas. Tidak hanya ia yang terkejut, melainkan semua orang, bahkan Ace dan Massimiliano terlihat berat hati melakukannya. Mawar macam apa yang dipermalukan seperti ini? Benar, pria itu Gabrielle yang akan membalas semua orang, siapa pun, bahkan Letizia. Letizia mempermalukan Gabrielle dengan menamparnya di hadapan semua bawahannya, maka Gabrielle melakukan yang sama, mempermalukan Letizia di depan bawahan mereka.

Letizia memejamkan mata, menahan malu dan tangis sebisanya. Merasakan sobekan di pakaiannya sehingga menampilkan tank top Letizia. Dan baru ia sadari bahwa pakaiannya sudah berbeda dari sebelum ia pingsan.

"Apologize, Lily." Suara Gabrielle yang penuh emosi terdengar, namun Letizia tidak akan patuh padanya. Bukankah seharusnya Gabrielle yang meminta maaf padanya karena telah melemparnya ke Big Circle Gang?

Letizia membuka mata, menatap lurus tatapan mematikan Gabrielle. "Never," balasnya dengan nada bergetar, masih menahan malu dan tangis.

Gabrielle mengeraskan rahang disertai napas yang memburu. Amarah Gabrielle benar-benar sudah di puncak. Bagaimana tidak? Letizia hampir telanjang, ia tidak mungkin membiarkan gadis itu menampilkan tubuhnya di depan bawahannya. "I SAID APOLOGIZE!"

Letizia memejamkan mata kuat-kuat, takut Gabrielle melakukan hal terburuk yang bisa pria itu lakukan. Refleks, ia menangis, hal yang paling ia takutkan adalah bentakan Gabrielle. Namun, ia tetap keras kepala dan enggan untuk minta maaf.

Gabrielle melihat tangisan ketakutan Letizia mengedarkan pandangan seiring menghela napas berat. Ia menoleh pada salah satu anak buahnya. "Kita landing sekarang," ucapnya sebelum pergi dari sana.

Letizia masih menangis, merapikan pakaiannya yang koyak. Pada saat itu juga Ace membantunya, memberikan jasnya dan berkata, "Itu benar-benar memalukan, Nona."

Letizia tidak merespons dan tetap berusaha berdiri di langkah gemetarnya.

"Ya, penghinaan yang menjijikan," sahut Massimiliano membantu Letizia berdiri. "Mawar menampar Godfather tidak pernah ada, bahkan enggan meminta maaf itu sangat tidak pantas."

Letizia menepis tangan kedua asisten Gabrielle dan melenggang pergi ke kursi, memasang sabuk pengaman dibantu oleh Maria. Telinganya sudah pengang dimarahi Gabrielle, jadi berhentilah menggonggonginya layaknya anjing setia Gabrielle.

"Apa kau baik-baik saja, Nona?" tanya Maria khawatir.

Letizia tersenyum. Maria-lah yang satu-satunya memiliki hati di perkumpulan iblis ini. "Hanya kau yang kupunya di sini."

Sementara di sisi lain, Gabrielle yang mendengar hal tersebut menatap tajam Maria, mengetuk-ngetukkan jari di atas paha.

***

Gabrielle's Mansion | Turin, Italy
10.19 PM.

Letizia duduk di atas kasur, menatap tajam Gabrielle yang melepas dasinya di depan cermin. Ia tidak tahu apa yang ada di kepala pria itu, menyuruhnya untuk tidur di kamar Gabrielle setelah mempermalukannya tadi? Ah, apa ia ingin memukul bokong Letizia atas apa yang ia lakukan tadi?

Gabrielle's [COMPLETED]Where stories live. Discover now