{ MACLO 2 }

77.8K 10.2K 1.4K
                                    

Notes: Jangan lupa vote dan komen yang banyak yaaa 🦋🦋🦋




Pagi ini sangat indah untuk berangkat sekolah, Zizel sebelum mencari ilmu tak lupa memberi makan Oren kucing kesayangannya yang blasteran Jakarta-Bandung.

"ZIZEL ARCHEVA!"

Dan lagi-lagi Zizel mendengar alarm dari Maclo yang menandakan bahwa ia memiliki masalah dengan cowok itu.

"Kenapa sih Maclo? Gua tuh heran deh apa sih yang lo request pas mama lo lagi ngandung lo kayaknya suka banget teriak-teriak" desis Zizel mengusap kepala Oren.

"Aaa... Jangan-jangan ngidam abang parabot ya makannya lo jadi suka teriak-teriak" lanjut Zizel.

Maclo tak mau bertele-tele. "Baju seragam gua mana?" cowok itu menadangkan tangan.

Zizel menelan ludah saat mendengar pertanyaan itu ia berdiri dan menunjukkan ruang cuci. Maclo ikut melihat kesana lalu beralih kembali ke Zizel.

"Dimana?"

"Belum gua cuci Clo--SERIUS LUPAAA" kini Zizel menautkan kedua tangan di depan dada seperti menyembah.

Maclo mengepal tangan, asli andai saja Zizel laki-laki mungkin sudah ia tonjok dan tendang dadanya tapi karena cewek ia tak mau merusak pabrik susu itu.

"Oke, cuciin sekarang keringin juga terserah gimana caranya! Tapi awas sampai kelamaan gua ulek lo" maki Maclo berjalan ke meja makan untuk sarapan duluan.

Zizel berdecak dan segera masuk ke ruang cuci untuk mencucikan seragam Maclo, lagian itu cowok kenapa nggak bawa seragam cadangan sih kesini.

Maclo menggenggam meja kuat karena tak ada masakan yang bisa dijadikan sarapan, cewek kayak Zizel nggak ada gunanya emang.

Brak!

Pintu ruang mencuci terbuka lebar oleh Maclo yang wajahnya memerah menahan diri agar tidak menelan seorang Zizel.

"Zel lo bisanya apa serius gua nanya, kayaknya kalau dilihat-lihat lo mending mati deh"

Zizel terpelongo memang apa salahnya sampai disuruh mati?

"Gua salah apa sampai lo tega ngomong gitu?"

Maclo menunjuk meja makan, "Lo nggak bisa masak, ngurus rumah juga nggak becus, apa-apa ceroboh bikin gua nyesel nikahin lo" cecar Maclo.

Zizel mengusap dadanya menahan diri agar tak menggebuk wajah Maclo dengan sikat wc. "Yaampun Clo! Siapa juga yang mau nikah sama lo, gua aja kaget bangun tidur disuruh nikah mana cowoknya bukan harapan gua" keluh Zizel.

"Ini semua karna lo Zizel Artefak! Lo pakai segala salah kamar mana meluk gua lagi. Jujur kalau lo emang udah kepincut terus nyusun rencana biar nikah sama gua iyakan! Ngaku lo" tuding Maclo tak mau kalah.

Zizel membuat ekspresi seperti mengatai stress nih orang.

"Lo kenapa nggak tolak waktu itu ya gua mana tau kalau mau dijodohin orang lagi tidur. Lo sadar kenapa nggak nolak? Jelas disini lo yang ngambil kesempatan" Zizel melipat tangan di dada tersenyum bangga.

"Gua basa-basi doang nggak nolak biar kelihatan kayak cowok kece yang bertanggungjawab"

Zizel mencibir dan menggeplak baju Maclo sampai berbunyi, "Makanya kalau mau kelihatan kece lihat posisi dulu kenapa sih, gua mau nolak tapi posisinya nggak tau apa-apa" sungut Zizel.

"Tau ah" Maclo menanti bajunya dikeringkan.

Tak sengaja Maclo melihat si Oren makan dengan nikmat, disediakan susu dan juga makanan kucing lalu ayam pink di halaman belakang tadi juga sudah diberi makan. Lalu dia sebagai suami tak dilayani.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now