{ MACLO 17 }

34.5K 4.7K 979
                                    

Notes: Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya yaaa, selamat membaca.

Pagi ini Wisteria High School sedang melakukan kegiatan classmeet. Semua murid telah berkumpul di sekitar area lapangan untuk menyaksikan macam-macam perlombaan di tahun ini.

Luvena kehilangan Zizel disaat jadwal tampil mereka hanya beberapa menit lagi. Gadis dengan rambut dicepol itu berlari menghampiri Belvi yang tengah bersama kumpulan Diasimos.

"Lo lihat Zizel, Bel? Jangan bilang dia kabur karena takut mukanya bonyok ke gebok bola. Terus tereliminasi dari pemilihan calon mantu papi soman." Luvena meraup wajah frustasi.

"Gua lihat dia tadi lagi bantuin pak Udin buat ngeluarin speaker yang sekarang di pakai sama mc." cerita Mahesa.

Maclo yang mendengar itu langsung memukul jidat. Begitu pula dengan yang lain sudah tak heran dengan kelakuan gadis itu.

Selanjutnya suara mc menghimbau agar kelas 12 IPS 3 dan 11 IPS 1 memasuki lapangan untuk melangsungkan perlombaan. Belvi dan Luvena tak ada cara lain akhirnya memutuskan mencari pengganti Zizel.

Di pos satpam depan Zizel sedang duduk bersama pak Udin serta pak Cireng yang tengah makan cireng. Asal mula di sebut pak Cireng karena guru itu suka cireng.

Zizel menelan ludah kala guru mapel sejarah itu tengah melahap cireng yang dibeli di luar sekolah.

"Bapak saya mau dong cirengnya satuuuu aja." pinta Zizel memelas.

Zizel duduk menggoyangkan kaki ke depan dan belakang menunggu ditawarkan pak Cireng.

"Sok ambil atuh, malah diem kamu. Jangan malu-malu gitu."

Setelah ditawari Zizel mengucapkan terima kasih sebelum mengambil yang rasa ayam. 

"Neng Zizel kenapa nggak ikut main volly di dalam?" kini gantian pak Udin yang bertanya.

"Menurut saya, main volly itu resikonya besar banget. Posisi depan kena bogem bola akurat banget, jadi tosser makin dimodusin bola, bagian belakang sering dighosting bola nggak ketangkep disalahin. Jadi server, kalau pas servis bola gak ngelewatin net digosipin."

"Oke kalau gitu lebih baik kamu anteng-anteng aja disini nongkrong bareng bapak-bapak." saran pak Cireng.

"Tapi saya mau nonton Luve sama Belvi ke gebok bola pak. Saya minta cireng satu lagi ya?"

"Ambil-ambil, happy kiyowo Zizel." pak Cireng memberikan semangat.

"Saranghae Cireng ssaem." Zizel memberikan dua finger heart.

Zayyan yang duduk menonton volly mengucek mata ketika menangkap Zizel berdiri dipinggir lapangan sambil menggendong karung di punggung, gadis itu tengah memakan cireng menyaksikan kelasnya bertanding.

"Zizel Kok itu malah gendong karung isi gelas plastik bekas air minum." tunjuk Zayyan.

"Ternyata dia beneran lebih milih ngumpulin sampah daripada tanding volly." pancaran wajah Maclo terlihat sangat sedih.

"Lo mau nyamperin cewek kita Clo? Ikut dong gu-" ucapan Algis terpotong karena tatapan tajam Maclo.

"ZIZEL! TURUNIN KARUNGNYA." sorak Maclo ketika sudah dekat.

Zizel menoleh dan melambaikan tangan girang, gadis itu terlihat lebih bahagia mengumpulkan sampah daripada disuruh bermain volly.

"Ngapain lo kayak gitu?"

"Mau peluk lo. Pasti tadi lo manggil gua karena kangenkan? Sini aku peyuk." Zizel menjatuhkan badan ke Maclo.

Namun Maclo mundur hingga Zizel nyungsep di lapangan dengan kedua lutut memijak tanah.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now