{ MACLO 27 }

32.9K 4.4K 398
                                    

Notes: Jangan lupa vote dan komen yang banyak disetiap paragraf biar aku semangat updatenya. Tengkyuuu.




Zizel berjalan ke kantin dengan Belvi untuk membeli susu kotak, pagi-pagi memang minum susu yang dingin enak, asal jangan sampai naber aja nanti di kelas.

"Nanti lo mau ikut gua gak zel nobar?" tanya Belvi sembari mengambil susu coklat yang sesuai dengan permintaan Zizel yaitu di deretan belakang agar dingin.

"Mau... Tapi takut nggak dibolehin sama Maclo soalnya kemaren tiga hari gua demam. Terus dia kasihan kurang tidur huft..." Zizel menunduk menggambar abstrak di lantai dengan sepatunya.

"Demi apa sih gua penasaran lihat Maclo rela begadang demi istri muda yang dicinta." dramatis Belvi.

Zizel memegang kedua bahu Belvi kuat dan mata melotot. "Belvi pujuk Maclo ya biar gua bisa ikut... Aaaa yayayaya boombayah!" heboh Zizel mulai gesrek.

"Mulai dah sedengnya." Belvi pasrah badannya di goyangkan Zizel.

Zizel cemberut dan berjalan duluan membayar minuman, namun penjualnya tidak ada.

"Belvi penjualnya hilang ayooo kita cari cepattt!" heboh Zizel muter-muter dengan tangan direntangkan dan melompat.

"Dasar prik, untung cantik jadi masih ketolong." sedih Belvi menepuk jidat.

Zizel berlari ke Belvi dan menangkup wajah belvi yang sudah pasrah dimainin oleh Zizel. "Belvi kita harus cari penjualnya, namanya siapa Belvi?" Zizel mengunyel kedua pipi Belvi.

"Mang icing." suara Belvi menggambarkan jika ia tertekan.

Zizel mundur dan sempat berpikir, sejak kapan Lay exo kerja sampingan sebagai penjual di sekolah?

"Oke mari kita tanyakan kepada peta. Katakan peta katakan peta!" Zizel mulai sibuk dengan dunianya.

"Belvi katakan peta biar kita ketemu mang Icing! BELVI IH AY-"

"Peta."

"Lebih kencang lagi!" paksa Zizel.

"PETAAAA..." Belvi langsung menarik bangku untung duduk dengan menopang kening.

Anak Diasimos terkejut kala mendengar pekikan Belvi di pagi hari. Zizel mengedipkan mata berkali-kali dan melihat Maclo dan empat teman cowok itu masuk ke kantin.

"Belvi ada pacar lo." Zizel menujuk Mahesa yang tersenyum.

"Gua nggak peduli Zel, mental gua kena gara-gara udah ngobrol sama lo pas masih pagi." letih Belvi menempelkan pipi di meja.

Zizel meletakkan susu kotak di kening gadis yang diam itu. "Belvi sakit? Tapi nggak panas kok malah dingin di tangan gu-"

"BUKAN GUA YANG SAKIT TAPI LO YANG PERLU DI SETTING ULANG." Belvi melirik susu di keningnya, "YA GIMANA TANGAN LO NGGAK DINGIN KAN YANG LO TEMPELIN KE JIDAT GUA SUSU KOTAK!" teriak Belvi memukul meja berkali-kali.

Percayalah berhadapan dengan Zizel lebih melatih mental daripada ospek.

"Belvi lo galak banget ihhh serem." ngeri Zizel. Sedangkan yang dikatai bodoamat.

"Maclo bantuin gua ya?" Zizel menangkup pipi Maclo dan membuat kepala Maclo mengangguk.

"Bantu apa?" Maclo merasa ini akan menguras kesabarannya.

"Buat nyari mang Icing, kalau nggak mau yang harus mau pokoknya tapi nggak maksa. Tapi harus mau." ucap Zizel berbelit.

"Hm." gumam Maclo.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang