{ MACLO 7 }

53K 7.5K 491
                                    

Notes: Jangan lupa vote dan komen yang banyak disetiap paragraf. Biar menghalunya semakin lancar tanpa kendala.




Zizel tak tau hari ini akan melakukan apa karena di otaknya tak ada inspirasi yang cerah, ia bosan dengan Oren, bosan dengan drama yang ia tonton, lalu bosan juga bertemu Maclo.

Hampir dua minggu menikah dengan Maclo, Zizel masih tak terpesona sama sekali, apa ia punya kelainan ya sampai tak terjerat pesona Maclo Jecolyn Kanaka.

"WOYYY!" teriak Maclo tepat di telinga Zizel yang termenung.

Plak!

"Ah gobloknya murni!" umpat Maclo saat pipinya digampar Zizel.

"YAAMPUN CLO! SORRY BANGET GAK TAU!" Zizel langsung berdiri dan mengusap lembut pipi Maclo.

Sumpah kenapa seketika lambung gua kek ada kupu-kupu lagi tawuran pas Zizel perhatian begini, biasanya cewek yang bakal bilang gini ke gua.

"Masih sakit nggak?" Zizel menatap Maclo yang jadi melamun.

"Masih"

"Yang mana?"

"Ini" Maclo menunjuk bibirnya ke Zizel, dan terlihat kepanikan Zizel sirna.

"Sini gua gampar lagi biar makin sekseh" seru gadis itu.

"Coba gampar kalau berani" tantang Maclo.

Zizel menatap Maclo yang begitu tengil mengolok-olok dirinya tanpa berpikir panjang langsung mendaratkan tamparan di bibir itu.

"ZEL! BENER-BENER MAU GUA LEPAS YA SEGEL LO" amuk Maclo.

"Tadi nantangin sih" Zizel kembali duduk.

Maclo duduk di atas paha Zizel sampai gadis itu setengah memekik. "Maclo lo punya amal baik nggak sih? Ini berat dosanya sampe melimpah ke badan" Zizel mencubit punggung Maclo.

"Gilaaa gua bergetar lo sentuh Zel, kalau gua lihat-lihat lo cantik banget kayak bidadari"

"Emang gua cantik?"

"Lo nggak nyadar lo cantik?" Zizel menggeleng ia merasa dirinya tak ada yang menarik.

Maclo pindah ke sebelah lalu menangkup pipi Zizel dan menekan kuat sampai bibir gadis itu mengerucut gemas.

"Lo cantik, tapi sayang..." Maclo menjeda ucapannya.

"Sayang kenapa?"

"Aku nggak apa-apa sayang" Maclo berhasil menggombali Zizel.

Zizel berpikir mencoba mencerna apa yang dibahas Maclo, kenapa tidak nyambung begini mereka berdua. Tapi namanya juga Maclo tidak jelas.

"Lo ngerti nggak sih?" Maclo mulai mode ngamuk.

"Entah" Zizel melihat arah lain untuk berpikir lalu menggaruk pelipis.

Nggak ada keuntungan ngegombal ke Zizel menurut Maclo. Ia salah karena menggombali anak tk yang otaknya masih dipenuhi bermain.

"Gua mau keluar ya Clo, mau ngajak Oren jalan-jalan sekalian nyari papa baru buat Oren" Zizel pergi mengambil Oren dan pet carrier berbentuk tas ransel lalu memasukkan Oren ke dalam.

"Gua siap jadi papanya Oren" Maclo langsung berdiri ikut berjongkok disebelah Zizel.

"Nggak bisa Clo, lo udah jadi temen sebangsanya Oren yaitu peliharaan gua" kalimat Zizel membuat Maclo menatap gadis itu lama.

"Sumpah Zel, lo nggak bisa begini selamanya. Kalau nyokap gua tau anak semata goleknya dianggap peliharaan bisa nyiptain seribu candi dia"

Maclo menghela napas, berpikir apa cara yang bisa dan ampuh membuat Zizel seperti cewek lainnya yang normal.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now