{ MACLO 24 }

30.9K 4.4K 353
                                    

Notes: Jangan lupa vote dan komen yang banyak yaaa. Tengkyuuu.



Seharian ini Maclo tak bertemu Zizel di rumah maupun sekolah. Tadi pagi ia bangun cukup telat dan mengira Zizel sudah duluan karena ketika ia turun sudah tersedia roti dan susu.

"Diem aja lo Clo, sini cerita anak papa." Mahesa menarik bahu lebar Maclo.

"Halu lo ketinggian pengen punya anak seganteng gua." sungut Maclo menggeser Mahesa.

"Lebih ganteng jagoan gua nanti daripada lo! indah banget keluarga kecil gua nanti." Mahesa mulai menghayal masa depan.

Zayyan masuk bersama Nathan setelah menemani Algis menggoda pak Cireng agar diijinkan beli cireng di luar sekolah.

"CIRENG TIME GIRLS! WOOWOWOOO." sorak Zayyan seperti tarzan dan meletakkan se-plastik cireng di atas meja.

"Girls? Lo aja kali kita semua mah boys." damprat Mahesa mencomot cireng bentuk love.

"Ngapa lo Clo?" Nathan menyuapi Maclo.

"PILIH KASIH LO SEMUA YE! DASAR TEMAN PENGKHIANAT." amuk Zayyan mengejutkan mereka.

"Berisik lo monyet!" sembur Maclo menggeplak perut Zayyan yang berdiri di belakangnya.

"Lagian lo! Giliran di suapin yang lain mau pas gua suapin jual mahal. Fake friend, i don't like you." Zayyan memutar matanya sinis.

"Sadar juga akhirnya. Gua sebenarnya udah males nampung lo lama-lama, mumpung udah tau diri mending out sana cari temen baru yang mau nampung." hardik Maclo sedang tidak ingin dikomen.

"Omongan lo nyelekit bener. Muka ganteng tapi mulut cantik, kayak emak-emak gosip." balas Zayyan tak akan mau ngalah jika berhadapan dengan Maclo.

"Eh iya Clo, tadi gua iseng mampir ke kelas pacar gua terus katanya Zizel nggak masuk."

"Pacar lo siapa?" Maclo sudah mulai curiga.

"ZIZEL!" jawab tiga cowok jomblo itu serempak.

Mahesa menggelengkan kepala, "Lo bertiga berani bener ngapelin cewek atlit taekwondo sekaligus kapten futsal. Dipatahin tuh tulang terus ditendang kayak bola nanges lo."

Maclo terdiam ia langsung mengeluarkan hp dan menghubungi Zizel namun handphonenya tak aktif.

Maclo berjalan keluar kelas begitu saja. Sampai keempat kawannya bertanya-tanya apa yang membuat Maclo sampai mabal dadakan.

"Dia kenapa dah?" bingung Mahesa.

"Mungkin ada banyak orderan yang mau booking dia. Secara badan dia cocok jadi aktor film plus-plus." asal Zayyan bicara tanpa disaring.

"ISTIGHFAR SENDIRIAN COBA." suruh Nathan.

Zayyan mengangguk paham. "Mahe istighfar." oper cowok itu.

Mahesa menelan cireng pahit-pahit. "Gua non-mus. Kayaknya besok gua harus pakai kalung deh biar lo inget kita beda agama." capek Mahesa.

"Tapi biasanya juga lo ikutan Mahe. Waktu itu aja lo ikut bukber selama bulan puasa padahal lo nggak puasa." celetuk Algis polos.

"Itu gua khilaf. Soal bukber ya mumpung makan-makan apalagi di traktir Maclo ya gaskeunnn!" Mahesa menaik turunkan alisnya.

Maclo tiba di rumah dan langsung naik ke kamar Zizel, terlihat gadisnya tertidur dibalik selimut tebal. Ia mencoba membangunkan Zizel.

Maclo meletakkan tangan di kening namun Zizel menepis kasar sampai Maclo melihat tangannya merah.

"Zel bangun dulu, ayo ke klinik badan lo panas heh!" omel Maclo.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now