{ MACLO 20 }

37.3K 4.8K 258
                                    

Notes: Jangan lupa vote dan komen yang banyak yaaa. Selamat membaca.





Sore ini Zizel tengah memasang foto prewedding mereka di ruang tamu, sejujurnya dari hati yang paling dalam Zizel tak menginginkan foto ini dicetak apa lagi dengan ukuran besar seperti daftar dosa Maclo.

"Gua ganteng banget di foto itu." Maclo datang memuji diri sendiri.

Zizel menoleh, "Tumben minum susu rasa coklat, katanya nggak suka yang manis." komentar Zizel masih mengingat perkataan Maclo.

Maclo melihat susu kotak dalam pegangannya. "Masalahnya buat lo apa? Namanya manusia kapanpun bisa berubah." jawabnya santai.

"Oh lo manusia ternyata."

"Emang lo pikir gua selama ini apa?"

"Iblis." jawab Zizel cepat.

Merasa kesal dengan respon Zizel. Maclo berjalan mendekat lalu menendang kursi tinggi yang dipijak Zizel sampai bergoyang.

"MACLO GUA NGGAK PUNYA SAYAP KAYAK TINKERBELL!" pekik Zizel ketika terjun.

Namun Maclo dengan sigap menahan badan Zizel agar tak mencium lantai. Alhasil Zizel tersangkut dalam pelukan Maclo.

"Jahat banget serius! Kalau gua jatoh dari ketinggian seratus cm tanpa alat pengaman  bisa sakit badan gua kena lantai." Zizel menumpahkan semua kekesalannya.

"Lebay lo, bilang makasih sekarang." paksa Maclo.

"Nggak mau orang gua hampir jatoh gara-gara lo masa iya gua bilang makasih." tolak Zizel kembali naik ke kursi membenarkan foto yang miring.

"Lo tuh emang seharusnya bilang makasih ke gua Zel. Kurang baik apa gua sama lo? Gua kasih makan, gua kasih fasilitas yang nyaman, bahkan gua yang biayain semua kebutuhan lo setelah nikah. Masa iya bilang makasih aja nggak mau." protes Maclo.

"Heran punya suami tapi kelakuan kayak istri pas marah. Ngoceh mulu." sindir Zizel.

"Lo barusan nyindir gua?!"

"DIEM!"

Apa? Barusan Zizel berani membentaknya, wah udah berani ini cewek ngelawan.

Maclo mengoyang-goyangkan kursi sampai Zizel berjongkok berpegangan pada sisi kursi dan merengek seperti anak kecil.

"MACLO LO CERAIN GUA AJA DEH, GUA NGGAK MAU PUNYA SUAMI PSIKOTES... EH SALAH PSIKOPAT KAYAK TITISAN DANTE." stress Zizel, ia menyesal mengajak Maclo menonton drakor bersama karena yang dicontoh cowok itu sisi buruk bukan baik.

"MAKANYA BILANG MAKASIH DULU SAMA GUA KARENA LO UDAH HIDUP ENAK SEMENJAK NIKAH!" balas Maclo.

Zizel memukul kepala Maclo dengan tangan hingga berbunyi. "Lo pikir gua tinggal disini gratis kayak nyobes, nyonya besar? Selama nikah gua banting tulang Clo, gua bersihin rumah sendiri, nyuci sama setrika baju lo. Terus lebihnya lagi nerima omelan lo setiap hari!"

"ZIZEL ARCHEVA KANAKA!" sentak Maclo.

"APA? SEHARI AJA JANGAN TERIAK BISA?" balas Zizel seimbang.

"Tolong buatin salad buah sama kopi gpl. Gak pakai lama." titah cowok itu sekenanya karena terkejut dibalas teriakan oleh Zizel.

Zizel segera turun dari kursi untuk ke dapur membuatkan salad buah. Ia sebenarnya mau marah meraung-raung tapi lupa kalau lawannya ini ngalahin kingkong kalau ngamuk.

"Mama pasti kasihan nih pas tau anaknya yang cantik jelita harus ngurus rumah segede ini. Katanya orang kaya tapi nyewa asisten aja nggak sanggup" gerutu Zizel.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang