{ MACLO 38 }

29.9K 4.3K 357
                                    

Notes: Jangan lupa vote dan komen yang banyak yaaa, makasih.






Tiba di rumah Zayyan, Zizel sangat suka dengan suasana damai di area tempat Zayyan tinggal. Masih terkesan asri dengan adanya pepohonan, terus tadi di depan ada danau buatan ber-jembatan.

"Assalamu'alaikum..." Zayyan membuka pintu dan terlihat desain rumah cowok itu minimalis namun sangat sejuk.

"Waalaikumsalam, ehhh ini siapa yang mau besanan?" sambut ibu Zayyan.

"Mantan Zayyan ngajak balikan mah." celetuk Nathan yang sudah dekat dengan ibu Zayyan sejak SMP.

"Gua tampol lo!" Sabina menendang kaki Nathan.

"Mantan? Kamu laku juga bang?" cekikan ibu Zayyan puas.

"Dia itu laku kok tante kalau diobral pakai harga cuci gudang." timpal Maclo mencium tangan ibu Zayyan.

"Gua kepret lo berdua. Jangan percaya mah, itu mereka orang iri dengki semua. Pacar aku ini, restu gak mah?" Zayyan menarik Zizel yang mencium tangan ibunya.

"YAAMPUN CANTIK KALEM GITU YA. KALAU INI MAH MAMA SETUJU."

Tiga gadis dibelakang saling tatap mendengar kata kalem, aishhh ibunya Zayyan belum tau ada betapa sablengnya seorang Zizel.

"ITU PACAR SAYA TANTE." Maclo bersorak tak mau punyanya diakui yang lain.

"Dia suka pacar aku mah. Mana diakui-akuin istrinya lagi." ketus Zayyan membalikkan keadaan.

"Maju lo sini! Gua patahin leher lo." kesal Maclo menarik Zizel ke sampingnya.

Ibu Zayyan menggelengkan kepala dan menyuruh sembilan orang itu duduk. Ia akan membuat minuman dan membawa beberapa kue brownies serta kue kering untuk di cemilin.

"Rumah lo bagus Za, kek ala-ala kebun kopi gitu." nilai Luvena duduk mengamati rumah Zayyan.

"Kebun teh goblok!" damprat Sabina.

Maclo melihat Zizel memakan ketapang yang ada di meja serasa rumah sendiri sampai duduk di sofa melipat kaki.

"Maclo mau? Sini gua suapin tapi satu aja karena ini enak, kalau enak gua pelit." Zizel menyuapi satu biji ketapang ke mulut Maclo. Karena gemas Maclo mengigit jari Zizel dengan bibir agar tak bisa lepas.

"Eh Zizel belum ditawarin udah nyomot aja lo." Luvena melepas kaos kaki dan melepas kancing seragamnya memperlihatkan baju kaos bertuliskan NCT.

Zizel mendorong kasar wajah Maclo dan melompat ke lantai menunjuk baju Luvena garang.

"Luvena suka NCT sekarang?! Ih nggak bilang-bilang. Gak boleh rebut suami aku kim Doyoung, Jeffrey, terus nana. Nggak boleh!" larangnya sambil menggelengkan kepala, Zizel melipat tangan di dada.

"Ini gua minjem baju sepupu gua. Gua gak tau kpop Zel santai aja." Luvena membuka hp.

"Perasaan lo gimana Sab, udah jadi mantan baru diajak ke rumah." Nathan mengedipkan mata menggoda.

"Mungkin ingin bertemu masih ada, Ingin memeluk masih ada, Sayang kini tak bisa
Kau telah memilihnya ohhhh..." Algis tertawa mengejek.

"Mungkin saat hatiku masih sayang, Salahku memutus cinta, Dan kini kumenyesal, Rindu hanya di dalam hati." lanjut Zizel yang bersemangat.

"Cringe lo pada." desis Sabina.

"Zizel ngaku! Mak lo waktu hamil lo nelen buku lagu wajib sama daerah kan? Gua lihat hampir semua lagu lo tau." curiga Mahesa mengusap dagu.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now