{ MACLO 26 }

32.4K 4.1K 275
                                    

Notes: Jangan lupa vote dan komen yang banyak disetiap paragraf yaaa. Inget vote itu gratis tapi bisa bikin author rajin up begitu juga komen sankyuu.




BOOMBAYAH!
Yah yah yah, boombayah
Yah yah yah, boombayah
Yah yah yah yah
Boom-boom-ba, boom-boom-ba
(Oppa!)

Maclo tersentak kala mendengar bunyi lagu yang begitu berenergi disaat pagi hari seperti ini. Ia melihat Zizel mulai terusik di sampingnya, dan lihatlah tangan Zizel berada di dada Maclo lalu satu kaki menindih kaki cowok itu juga.

"Zel gila lo yang nyetel alarm kayak ditempat diskotik!" Maclo menyingkirkan tangan Zizel serta kaki.

"Hoahhh..." Zizel menguap.

"Tutup kalau nguap nanti semua barang di kamar lo kesedot masuk." Maclo melemparkan selimut ke Zizel.

"Lo tumben bangun duluan?" bingung Zizel masih tengkurap dengan mata terpejam. Gadis itu baru tidur jam 3 subuh akibat maraton drakor.

"Noh gara-gara boombayah! Lo kalau milih alarm yang standar kenapa sih jangan ngangetin satu kampung." emosi Maclo membuka t-shirt dan berjalan masuk ke kamar mandi.

Zizel tak mendengar teguran Maclo ia malah kembali tidur. Karena...

"Hari ini cuaca mendung dan gua kangen kamar jadi gua memutuskan untuk lib-"

"ZEL SIAP-SIAP MANDI TERUS SEKOLAH!" sorak Maclo dari dalam mulai menyalakan shower.

"Karena disuruh sekolah gua akhirnya memutuskan untuk..." Zizel sudah duduk bersandar di kepala ranjang.

"Tidak sekolah, bye." dan kembali menjatuhkan diri di kasur.

Setelah selesai mandi Maclo keluar menggunakan handuk yang melilit bagian pinggang hingga lutut lalu rambut yang basah menitikan air.

"Heh bangun! Zel sekolah." Maclo menendang kecil kaki Zizel yang menjuntai di kasur.

"Maclo gua masih demam, hachimmm..." Zizel mulai drama dengan berlindung di dalam selimut.

"Gua nggak bisa dibohongin Zel. Buru mandi cepet keburu hujan udah mendung itu." Maclo membuka jendela kamar Zizel.

"Siapa yang bohong orang gua cuman pura-pura." celetuk gadis itu enggan lepas dari kasur.

Maclo berdiri ke samping Zizel dan menutup hidung gadis itu. Namun ia lupa jika Zizel cukup hebat menahan napas, tak apa dicoba sampai gadis ini kehabisan napas.

"Maclo durasinya udah habis gua pengap. Nanti gua death lo mau emangnya menduda tanpa anak? Nanti gak jadi hot daddy loh." Zizel menjauhkan tangan Maclo.

"Bangun sayang... Mandi terus sekolah." Maclo mengusap kening Zizel.

Zizel terpaksa bangun dan duduk sejenak mengumpulkan nyawanya. Ia melihat perut kotak-kotak Maclo yang begitu bagus, ia mengangkat kepala dan terlihat jelas jakun Maclo naik turun saat pemiliknya menelan ludah.

Maclo menunduk merasa diperhatikan. "Mandi cepet keburu telat."

Zizel berdiri dan memepetkan tubuh ke Maclo lalu memiringkan kepala mengamati jakun Maclo yang begitu tercetak.

"Mau gigit." pinta Zizel.

"Stress! Lo kira jakut gua apel asal lo gigit."

Zizel masih mengamati dan menjilat jakun Maclo lalu diam sejenak. Maclo menegang saat itu juga ia menghapus bekas jilatan Zizel pada jakunnya.

"Sumpah Zel daya pikir lo perlu disetting ulang." omel Maclo.

"Nggak ada rasanya biasa aja." gadis itu langsung masuk ke kamar mandi.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now