{ MACLO 29 }

29.2K 4.3K 401
                                    

Notes: Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya yaaa, makasih.




Zizel terjaga di pagi hari, ia melihat kesamping dan terkejut kala Maclo tidur tengkurap tanpa baju tengah memperhatikannya.

"Maclo ngapain disini?" tanya Zizel jadi ikut tengkurap menghadap Maclo.

"Nemenin lo tidur." jawab Maclo mengusap rambut Zizel yang berantakan.

Zizel mengamati Maclo yang sibuk merapikan rambutnya. "Sebentar! Itu di leher lo kenapa kayak bekas kenyotan?" tunjuk Zizel.

Maclo mengikuti arah tunjuk Zizel dan ia terkekeh. "Inikan kerajinan bibir lo semalem."

"ENAK AJA NUDUH GUA!" Zizel merubah posisi menjadi duduk tak terima.

"Terus ini bekas cupangan dari siapa kalau bukan lo bahlul?!" ngegas Maclo.

"Namanya aja cupangan, berarti dari ikan cupang!" sentak Zizel.

Maclo ikut duduk dan menarik pinggang Zizel dalam sekali tarik hingga dada mereka saling menempel. Zizel terlihat seperti tak terjadi apa-apa semalam.

"Ini." Maclo menunjuk bekas hickey dari Zizel, "Ini bekas cupangan dari lo Artefak! Lo semalem mabok terus nyosor bibir gua kayak soang."

Zizel akan kembali berbicara namun Maclo meletakkan jari telunjuk di bibir gadis itu. "Dengerin gua dulu. Habis itu lo nyium leher gua dan buat cupangan ini." Maclo tak berbohong sama sekali.

Zizel memukul Maclo sekali namun kuat. Apa sehebat itu sedotannya sampai memberikan bekas di leher Maclo.

"POKOKNYA ENGGAK! ITU BUKAN GUA MACLO NGGAK USAH NUDUH DEH."

Maclo memukul kasur sampai bergetar lalu menyisir rambut kebelakang dengan jemari. "LO JADI CEWEK GENTLE DONG ZEL! INI BEKAS CUPANGAN LO. KALAU NGGAK SIAPA LAGI?" emosi Maclo.

Zizel membulatkan mata lalu menendang perut Maclo dengan jurus jujitsunya. "Maclo semalem selingkuh! Gua lihat lo beginian sama Ninis."

Hanya Zizel yang bisa menghajar, membentak, dan mencampakkan Maclo begitu saja. Kalau orang lain sudah beda cerita dibuat Maclo.

Zizel mendekat dan memepetkan dadanya ke Maclo sambil meraba jakun sempurna itu. "Gua kangen sama lo." lalu Zizel meraba jakun itu naik turun.

"Lo bisa diem nggak? Atau jagoan gua berdiri tegak dan lo gua jadiin pelepasan." ucap Maclo dengan suara parau berusaha mencekal tangan Zizel.

"Bisa! Tapi lo harus percaya kalau itu bekas kenyotan dari Ninis bukan Zizel." kekeuh Zizel melipat kedua tangan di dada masih berani menantang Maclo.

"Ouh shit!"

Merasa dirinya dicampakkan begitu saja Maclo langsung mendorong Zizel hingga terlentang dengan ia di atas gadis itu.

"Kenapa gua semalem terlalu baik ya cuman grepein lo? Nyesel gua kasihan sama cewek yang playgirl kayak lo." cecar Maclo.

"Astaghfirullah Maclo..." kaget Zizel.

"Kenapa?!"

"Kenapa cuman grepe? Kan kita udah suami istri ayo buka-bukaan." lanjut Zizel seperti menggoda namun di balik wajah polos.

"Mau ngomong apa lagi ya gua udah gak sanggup ngerespon lo. Gua tau Zel bego sama polos gratis tapi masa iya semuanya lo mix. Ngaku aja kenapa sih."

Zizel menggeleng kuat. "Gua nggak bisa nyedot kayak gitu Clo." jelas Zizel.

"Zizel..."

"Mungkin Ninis yang bikin itu kan lo sama dia mesra-mesraan." ulang Zizel.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now