{ MACLO 3 }

60.9K 8.1K 1.2K
                                    

Notes: Jangan lupa vote dan komen yang banyak disetiap paragraf yaaa tengkyuuu.




Malam ini Zizel sudah selesai mengerjakan tugas sekolah lalu waktunya untuk rebahan. Saat akan tidur ia terkejut karena Maclo masuk ke kamarnya tanpa assalamu'alaikum.

"Lah? Katanya tadi mau main kok masih di rumah" heran Zizel tetap dengan posisi tidurnya.

Maclo melihat meja belajar gadis ini yang sudah tertata rapi serta tas sekolah, ia pastikan Zizel habis mempersiapkan jadwal mapel untuk besok.

"Gua males keluar" Maclo berjalan dan duduk di tepi kasur.

Zizel hanya manggut-manggut dengan mata terpejam. Maclo tak suka dicueki seperti ini langsung tiduran di kasur dengan memeluk Zizel, gadis itu yang terlihat biasa saja tak ada raut wajah salting atau semacamnya.

Ini yang gua nikahin ini sebenarnya cowok?

"Lo nggak terpesona apa sama ketampanan gua?" tanya Maclo.

"Jujur aja nih ya Clo, menurut gua lo biasa aja" sahut Zizel kembali memejamkan mata.

"Lo lahir dimana? Nama dokter atau bidannya siapa?"

Zizel bingung saat ditanya seperti itu, "Buat apaan emangnya? Siapa yang mau lahiran" kepo Zizel.

"Gua mau mastiin gender lo pas lahir cewek apa cowok, gua nggak mau nikah sama cewek yang aslinya cowok"

"ASTAGHFIRULLAH!"

"Goblok! Pengang kuping gua" bentak Maclo karena teriakan Zizel tepat di telinganya.

"Ya salah sendiri suruh siapa meluk gua kayak guling gini?" sentak Zizel.

Maclo mencoba membuat Zizel salting tapi nyatanya cewek itu kuat sekali bertahan agar tak salah tingkah. Maclo semakin mendekat menempelkan pipi di leher Zizel yang malah memeluknya seperti ibu ke anak.

"Tidur yuk udah malem" ucap Zizel menidurkannya seperti anak kecil.

"Rencana lo setelah lulus apa?" Maclo menengadah.

"Nikah" jawab Zizel enteng.

Ucapan Zizel mengobrak-abrik kesabaran seorang Maclo, cowok itu duduk memukulkan bantal ke Zizel. Untung saja Zizel tidak punya perasaan sedih.

"Lo Kdrt gua bilangin pak Rw nanti"

"LO UDAH NIKAH, LO MAU POLIGAMIIN GUA HAH!" tak ada hari tanpa tak berteriak jika berhadapan dengan Zizel.

"Emang kalau cewek boleh poligami? Perasaan nggak ada sejarahnya deh" pikir Zizel mengusap hidungnya yang terkena bantal.

"Selingkuh maksud gua, cewek emang nggak boleh poligami tapi banyak yang selingkuh" terang Maclo.

"Berarti kalau selingkuh boleh?"

"Boleh" malas Maclo.

"Yaudah gua mau nyari temen selingkuh dul-"

"GUA PERKOSA LO ZEL!" teriak Maclo dengan mata tajam.

Zizel diam sejenak lalu merentangkan tangan seperti berserah diri ke Maclo. "Ayo mulai gapapa kok, lo kan emang suami gua jadi punya hak buat itu, ayo gua bolehin" gadis itu tiduran dengan pasrah.

Maclo frustasi karna daya pikir Zizel yang terlalu lempeng alias bodoamat tanpa memikirkan dampak akhirnya. Maclo keluar tanpa sepatah kata karena seharian sudah terkuras akibat bacotan Zizel.

"Maclo nggak jadi perkosa gua?" tanya Zizel polos dengan posisi terlentang.

"Simpen tenaga lo buat hadiah kelulusan gua, karena sekali gua gerak lo bakal nggak bisa jalan sampai seminggu!" Maclo berdiri diambang pintu memberikan peringatan.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now