[ OUTLAWS - 14 ]

201 30 1
                                    

Saat ini Xynerva telah berada di apartemennya, setelah membersihkan diri ia memposisikan tubuhnya menghadap layar monitor, ia dengan teliti membaca informasi yang ia dapatkan mengenai anak Outlaws.

Xynerva berdecak kesal, lantaran tidak mendapatkan apa yang ia inginkan, terlebih lagi perkataan Valter sewaktu pulang sekolah terngiang-ngiang seakan kaset rusak di telinganya yang terus berputar.

"Shit, sial ! bisa gila gue" ujar Xynerva sambil menutup mukanya dengan kedua telapak tangan. Demi apapun, Xynerva benar-benar lelah !

Jika bukan karna ia ingin mengetahui siapa dalang dari pembunuhan ayahnya, di pastikan Xynerva tidak akan mau mengikuti misi brengsek ini !

"Valter Qenan Teodorico, nama yang bagus !Valter itu pemimpin, Qenan tegas. Sedangkan Teodorico sendiri memiliki arti, pemimpin manusia, namanya ada sangkut pautnya dengan jabatannya bukan, jabatannya sebagai leader Outlaws" gumam Xynerva dengan pandangan lurus ke monitor menampakan nama lengkap inti Outlaws, yang teratas terdapat nama Valter.

Xynerva menghembuskan nafasnya gusar, ia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju balkon, ia rasa sedikit udara sore akan membuatnya sedikit tenang, "Apa Valter tau tujuan gue ?" monolognya lagi

Sampai saat ini pikiran Xynerva masih menerka sifat Valter yang di tujukan kepadanya.

Xynerva memejamkan matanya menikmati hembusan angin sore yang menerpa wajah cantiknya, semua pasti akan baik-baik saja ! iya semoga,

____________________

Saat ini di warung belakang sekolah tengah terjadi kegaduhan, anak Outlaws lah pelakunya ! sedari tadi mereka tidak berhenti melempar olokan serta umpatan satu sama lain, membuat Bu sulastri, si pemilik warung geleng kepala dengan sikap mereka.

"Aiden anjeng ! itu kopi gue babi !" celetuk Agam murka lantaran kopi miliknya di minum oleh Aiden, sang pelaku masa bodo sambil melanjutkan memakan kacangnya, "Lo tau ? gue nunggu dingin itu asu" ujarnya lagi

"Pesen lagi, ribet" ujar Darren yang telah jengah mendengarkan keributan teman-temannya

"Kacang garuda, di panggang tidak di goreng" teriak Aiden menirukan suara iklan sambil mengambil kacang bermerek 'Garuda' itu. "Sinting" komentar Valter singkat

"Gue lebih suka dua kelinci" ujar Rafa sambil menunjukan kacang merek dua kelinci serta logo bergambar dua kepala kelinci bewarna putih, "Gue suka semua asal gratis," timbal Farel yang tengah fokus memainkan game online di ponselnya.

"Eek Herbi mau gak ? gratis kok" ujar Aiden menawarkan kotoran anjing kesayangannya, "Sial ! makan lu aja sono" balas Farel sengit

"Buu, gue mau kopi lagi satu !" teriak Agam nyaring, "Siap, di tunggu ya" balas Bu Sulastri ramah

"Oh iya, Valter ! tadi lo ngomong apa ke anak baru itu ?" tanya Farel sambil mematikan ponselnya dan menatap Valter, menunggu jawaban dari temannya.

Inti OUTLAWS memberhentikan aktifitas, berniat menunggu jawaban sang leader juga. Pasalnya Valter tidak pernah dikabarkan dekat dengan seorang gadis, menurut Valter melakukan hal seperti itu hanya membuang-buang waktu dan merepotkan menurutnya.

Valter yang di tanya hanya mengedikkan bahunya acuh, "Sial, padahal udah pasang muka serius buat denger jawaban Valter" ujar Agam

"Anak baru itu cantik sih, wajar kalau Valter suka" opini Rafael yang di benarkan oleh inti Outlaws

"Anje ini mah kalau saingan gue Pak ketu, mana udah ambil taktik duluan" ujar Dhanu nelangsa sambil mengelus dadanya dramatis.

"Asu, semua di embat" celetuk Agama

"Gue ada tebak-tebakan" ujar Aiden sambil memposisikan duduknya dengan tegak dan memandangi temannya satu persatu disertai senyum gelinya.

"Apa ?"

"Monyet, monyet apa yang playboy?" tanya Aiden sambil menarik turunkan alisnya.

Mereka menatap Aiden dengan tatapan berbeda-beda, "Monyet ?" tanya Rafael memastikan yang di angguki Aiden dengan antusias

"Dhanu !" ujar Rafael sambil menunjuk Dhanu dengan senyum terkikiknya,

"Bhahahah"

Tawa anak Outlaws pecah, berbeda dengan Valter dan Darren yang memandang mereka masih dengan ekspresi datar.

"Gue setia asu ! mana di katain monyet pula" dumel Dhanu

"Setia mbah mu, setiap tikungan ada maksud lu ?" ujar Farel yang di balas cengir konyol oleh Dhanu.

"Malam nanti ada penyerangan, rencana kita bagaimana ?" tanya Aiden

Malam nanti memang akan ada penyerangan anak Outlaws dengan Black Tiger. Black Tiger adalah gang yang cukup terkenal juga di kota Metropolitan ini.

Siapa yang tidak mengenal Black Tiger ? gang yang akan melakukan apapun demi menjatuhkan lawannya, tentu saja anak Outlaws harus mempersiapkan strategi yang matang.

"Kita harus siap rencana B bila rencana A gagal, soalnya gua gak yakin mereka menggunakan cara sehat" ujar Farel

"Atur" ucap Valter singkat yang dapat mengerti oleh para sahabatnya. Farel adalah otak Outlaws, Farel yang akan mengatur strategi penyerangan

"Kita pakai separuh anggota, nanti kita bagi. Dan yang maju di medan pertempuran separuhnya lagi, sisanya berjaga-jaga di semua kubu ! untuk separuh anggotanya lagi, kita suruh berpencar untuk berjaga-jaga adanya pengkeroyokan anggota kita !" jelas Farel sambil mencoret-coret selembar kertas menggambarkan bentuk persegi berisi formasi.

Aiden mengerutkan dahinya bingung, "Kenapa gak semua aja yang maju war ?" tanya Aiden yang dibalas anggukan oleh Agam

"Nah ! kalau kita pakai semua anggota, anggota kita berkurang dalam pertahanan. Plan A kita bertempur di tengah titik kumpul, jika kita gagal kita masih punya Plan B, yang dimana setiap kubu berisi anggota kita, kita akan maju melawan penyerangan dari kubu, yang di pimpin oleh Rafael. Kepepetnya jika plan B gagal juga kita masih punya anggota untuk pertahanan. Kalau kita maju terus mati di medan pertempuran gimana ?" jelas Farel panjang lebar yang di angguki tanda mengerti oleh sahabatnya.

"Ya moga aja kita menang, emang kapan Outlaws kalah ?" tanya Aiden dengan bangga, "Yakan sobat ?" ujarnya lagi sambil menatap Darren dan Valter secara bergantian

Darren hanya membalas dengan dehaman sedangkan Valter kembali fokus pada makanan dihadapannya. "Susah emang, susah !" ujar Aiden dengan mengelus dadanya dramatis

"Jijik, Aiden alay" ucap Rafael asal

OUTLAWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang