[ OUTLAWS - 33 ]

164 22 8
                                    

"APA ? bagaimana bisa semua senjata kita di sita ?! kita akan rugi cukup besar perihal ini !" marah Rico

Jarinya memutih karena kepalan kuat yang di tahan untuk menahan amarah. Pasalnya senjata api yang di ekspornya serta harganya fantasi terampas agen FBI.

Rico menahan gemuruh di mulutnya, brengsek ! jika tidak ada laporan pasti ia lolos mengekspor senjata itu ! bukan sekali dua kali Rico melakukan ekspor barang, tetapi baru ini agen FBI bisa melacaknya.

Xena, sang istri menghampiri suaminya yang tengah menahan amarah, menepuk-nepuk pundaknya pelan memberi ketenangan

"Kenapa kamu sefrustasi itu ? kerugian itu tidak membuat mu miskin. Jadi tenangkan dirimu, Rico" ujar Xena

Rico hanya menghembuskan nafas beratnya, sial ! tetap saja ia rugi !
Rico tidak mau ada kerugian dalam bisnisnya. Jika bisa ia harus selalu untung !

Akh Rico rasanya ingin murka, kapal yang ditumpangi anak buahnya juga ikut tersita bersama senjatanya, sial !

"Sayang, itu tak akan membuat mu miskin, tenangkanlah dirimu" ujar sang istri lagi sambil mengambil alih duduk di pangkuan sang suami

Saat ini posisi mereka tengah berada di sofa kamar mereka.
Rico tersenyum kecil saat melihat istri tercinta tengah duduk di pangkuannya sambil bermain dengan kancing bajunya

"Aku membutuhkan mu" ucap Rico lirih

Xena yang paham maksud suaminya langsung menempelkan bibirnya dengan bibir Rico, Rico dengan senang hati membalas ciuman Xena

Ciuman Rico menjalar hingga turun keleher Xena. Xena melenguh panjang saat tangan Rico berada di titik sensitifnya.

"Jangan ditahan sayang, aku suka desahanmu" ucap Rico lalu menggendong Xena ketempat tidur melanjutkan aktivitas paginya dengan berolahraga ranjang.

______________

"Lu tahu Xynerva ? CEO MSC telah tiada. Ini kesempatan lu untuk datang ke pemakaman. Lu gak lupakan ayah lu meninggalkan karena beliau tahu siapa dalang dalam misi itu karena menghadiri acara pemakaman seorang CEO juga ?"

Xynerva diam sesaat mencerna perkataan Kevin diponsel. Saat ini Xynerva tengah berada didalam toilet dikarenakan jam pelajaran tengah berlangsung.

"Lu denger gua kan ? oh ya, setelah pulang sekolah datang lah ke sini. Ada yang mau kita bicarakan"

"Iya, ada yang mau gua bicarakan juga" jawab Xynerva

Tut...

Panggilan telah berakhir, Xynerva berdecih kesal. Sial ! misi apa lagi ini ? akankah ia bernasib sama seperti ayahnya ? bukannya ayahnya meninggalkan dirinya dan ibunya karena misi brengsek ini ?

Akh ! tentang ibunya, ia sudah beberapa hari tak bertemu ibunya. Setelah pulang sekolah mungkin ia akan menemui ibunya yang sekarang tinggal sendiri.

Mengingat itu membuat dada Xynerva sakit, nafas gadis itu tercekat seolah bilik kamar mandi berisi atmosfer. Nafasnya memburu, akh sial ! kenapa sebrengsek ini hidupnya ?

__________________

Xynerva saat ini tengah berada di apartemennya, selepas pulang sekolah tadi, Xynerva masih diam memikirkan nasibnya malam nanti. Apakah ia masih bisa melihat matahari esok harinya ?

"Jam perasaan cepet banget sih jalannya" gerutu Xynerva yang tengah memandang jam menunjukkan pukul tiga sore, ia ada janji dengan Kevin setelah ini. Bukan-bukan, bukan Kevin, tetapi anggota inti FBI

OUTLAWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang