[ OUTLAWS - 45 ]

108 14 10
                                    

Jangan lupa vote !!
Kalau ada typo tandai 😉👌

____________________

"Davy ! kamu darimana saja jam segini baru pulang. Masih ingat rumah ?!" Tanya sang Ibu dengan muka garang.

Davy melihat arloji ditangannya, saat ini masih menunjukkan pukul delapan malam. Davy rasa itu bukan terlalu larut.

"Kamu mendengarkan Mama bicara atau tidak ?! darimana aja kamu gak pulang berhari-hari ? kamu pikir kamu bisa hidup sendiri ?!"

Davy mengacuhkan ucapan sang Ibu, jika boleh jujur, Davy muak !

Gadis itu muak dengan ucapan orangtuanya! mereka memang masih hidup, tetapi perannya samasekali tidak ada !

Lalu dengan entengnya mereka mengatur semua hidupnya. Davy muak menjadi gadis yang lemah !

Davy muak saat dirinya hanya bisa menangis sesegukan saat orangtuanya beradu mulut !

"Dasar anak tidak tahu diuntung ! pergi saja kamu dari rumah ! jangan pulang !"

"Iya, Mah. Davy juga cuma mau ambil pakaian Davy aja. Mamah jaga diri baik-baik. Makasih semuanya, dan maaf." Ucap Davy sambil berjalan menuju kamarnya yang berhasil membuat sang Ibu geram.

PLAK...

Satu tamparan keras mendarat mulus dipipi Davy. Davy bergetar menahan air matanya yang siap meluncur.

Tidak ! jangan sampai ia terlihat lemah dihadapan orangtuanya !

Davy benci dirinya yang lemah !!

"KALAU KAMU PERGI, JANGAN PERNAH MENGINJAKKAN KAKI DIRUMAH INI LAGI !"

Davy sudah bertahan sebisa mungkin agar air matany tidak merosot turun, tapi sialnya hal itu gagal !

Air matanya lolos begitu saja, perasaan siapa yang tak sakit bila orangtua kita mengucapkan hal seperti itu ?!

"Mamah jahat ! mamah sama papah gak pernah mikirin perasaan Davy ! Mamah jahat ! Mamah gak pernah datang ke acara sekolah Davy, kalian semua ada, tapi peran mamah sama papah ga pernah ada ! APA SEMUA JUGA SALAH DAVY ?! DAVY JUGA GAK MAU HIUDP KAYA GINI MAH !" terik Davy diakhir kalimat.

Davy dengan kasar mengusap pipinya bekas air mata. Setelah itu pergi meninggalkan sang ibu yang terdiam sambil menatap punggung putri sematawayangnya.

Setelah beberapa menit, Davy keluar dengan tas berukuran sedang yang berisikan beberapa baju santai.

"Aku pergi Mah, aku gak lupa sama mamah, kamar aku udah aku bersihin, jadi mamah gak perlu repot-repot teriak-teriak suruh Davy bersihin kamar." Ucapnya dengan senyum tipis

"Mau jadi gelandangan kamu ?!" Tanyanya sinis

"Davy bisa hidup sendiri mah, hutang mamah sudah Davy lunasi juga. Titip salam untuk Papah ya mah," Ucapnya dengan senyum tipis

Sang ibu diam tercengang. Darimana anaknya mendapat uang ? hutangnya bukan satu atau dua juta saja ! tetapi puluhan juta. Lantas darimana anaknya mendapat uang sebanyak itu ?!

Saat tersadar dari lamunannya, sang anak sudah tidak berada didepannya lagi. Sang ibu dengan panik menciba mengejar sang putri. Namun nihil ! Davy sudah memasuki taksi

"DAVY !!" teriaknya dengan punggung yang bergetar.

__________________

Tok..tok..tok...

Suara ketukan pintu membuyarkan fokus Avita kepada tugas sekolah didepannya.

OUTLAWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang