[ OUTLAWS - 49 ]

55 4 2
                                    

"Aku mengutus Xynerva untuk menyelidikimu, Valter. Itu karena kau sudah membunuh adikku. Iya, Cassa. Gadis itu adalah adikku, kau membunuhnya!" Seru Kevin dengan mata berkaca-kaca, mengingat mendiang adiknya.

"Ya, Xynerva. Gadis itu adalah penyidik FBI sepertiku. Terkejut? Aku lebih terkejut pembunuh adikku adalah orang sepertimu," imbuh Kevin.

"Lalu, itu alasanmu datang kemari dan membabat habis semua anggotaku? Kenapa tidak langsung menghampiriku dan menyelesaikannya secara pria," tukas Valter. Ia masih tidak terima cara Kevin memukuli anak buahnya hingga babak belur, padahal mereka tidak ada sangkut pautnya dengan urusan ini.

"Persetan dengan itu! Mengingat fakta bahwa kau membunuh adikku membuat aku ingin membunuh semua orang yang memiliki kontak fisik denganmu!" sergah Kevin.

"Jika begini, apa bedanya kau denganku? Kau hampir membunuh orang-orang yang tidak bersalah." Valter menatap Kevin yang menatapnya datar.

"Tentu aku berbeda denganmu, aku baru hampir dan kau sudah membunuh orang tak bersalah," balas Kevin. Emosi pria itu rupanya sudah mulai mereda.

Tiba-tiba handphone Kevin dan Valter berdering bersamaan. Sebuah pesan masuk dari nomor tidak dikenal, mengirim sebuah foto seorang gadis yang merupakan.

"XYNERVA!"

Valter dengan segera menekan ikon telepon. Seseorang menjawab panggilannya, hanya saja tidak bersuara.

"LO SIAPA SIALAN!" sentak Valter.

"Orang yang selama ini memantau gadismu, ah aku salah! Gadisku, ya aku yang selama ini memantau gadisku. Dan sekarang dia bersamaku."

"Nggak perlu banyak omong! Di mana lokasi lo sekarang, dan jangan bertingkah kalau nggak mau gue habisin!"

Kevin merampas handphone di tangan Valter lalu mengatakan, "Kau juga akan berurusan denganku, dan dengan agen FBI jika berani menyentuhnya."

Beberapa detik setelah Kevin menyelesaikan ucapannya, telepon diakhiri secara sepihak. Kevin lalu mengembalikan handphone milik Valter.

"Aku mendapatkan lokasinya," ujar Darren yang baru saja mencoba melacak keberadaan Xynerva melalui sambungan telepon pria misterius tersebut dan lokasi pengambilan gambar. Rupanya keduanya ada di titik yang sama, artinya pria itu bersama Xynerva saat ini.

Kevin dan Valter memutuskan untuk bekerja sama membebaskan Xynerva. Mereka semua segera menuju ke titik yang di duga tempat Xynerva berada.

Jika dilihat dari luar, pengamanannya sangat ketat. Bahkan angin harus mengisi daftar bertamu ke rumah ini. Bahkan orang-orang yang menjaga di luar gedung terbengkalai ini membawa senapan.

"Gue nggak peduli bagaimanapun caranya, kita harus bisa masuk dan menyelamatkan Xynerva," tukas Valter.

Valter adalah orang pertama keluar dari persembunyiannya. Ia langsung berlari ke arah pintu masuk. Beberapa peluru di layangkan oleh para penjaga. Tapi dengan nekat Valter terus menerobos masuk.

Valter terlibat baku hantam dengan salah satu penjaga. Ia lalu merebut senapan penjaga tersebut, namun penjaga tersebut mempertahankan senjatanya.

Di sela-sela perebutan tersebut, Valter menarik pelatuk senapan beberapa kali. Cukup banyak peluru yang terbuang, tapi itu menguntungkan karena beberapa penjaga tewas terkena peluru menyasar.

Valter pikir semuanya sudah selesai, namun ia menepis pikirannya jauh-jauh saat sekelompok penjaga bersenjata lengkap menghampirinya.

Ia segera berjalan maju mengabaikan tembakan demi tembakan yang dilontarkan. Valter berlari sekuat tenaga, menghindari peluru-peluru yang beterbangan di udara.

OUTLAWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang