[ OUTLAWS - 41 ]

92 17 1
                                    

Jangan lupa vote and komen😉

Kalau ada typo tandai🙃👌

_______________________________

Dhanu meringis sambil memegang kepalanya yan sedikit pusing, akh, sepertinya semalam ia menghabiskan alkohol lebih banyak dari biasanya.

Dhanu memejamkan matanya sambil memijit pangkal hidungnya untuk menghilangkan sedikit rasa pusing.

CLEK.....

Dhanu mendengar suara pintu terbuka, tetapi ia tak ada keinginan sama sekali untuk menoleh, sudah pasti itu Ibunya yang akan memarahinya habis-habisan.

"Masih pusing ?"

Dhanu terdiam sejenak, bukan-bukan ! ini bukan suara Ibunya. Apakah saat ini ia masih masuk ?

Dhanu tercengang saat mengetahui yang didepannya bukan Ibunya.

Dhanu memejamkan matanya beberapa detik kemudian kembali menatap gadis yang ada didepannya, tetap sama !

Berbeda dengan Avita yang memandang Dhanu bingung, apakah pria sama sekali tak mengingat kejadian tadi malam ?

"G-gua kenapa bisa sampe sini ?" tanyanya setelah sadar bahwa kamar yang ia tempati bukanlah kamar miliknya.

"Nih minum. Biar reda pusingnya" ujar Avita sambil menyodorkan segelas susu hangat kepada Dhanu. Masih dengan raut wajah bingungnya, Dhanu menerima gelas susu yang di sodorkan Avita

"Shit !" umpatnya pelan saat mengingat kejadian semalam yang dimana ia memanggil Avita dengan nama Nisa.

Dhanu merutuki kebodohannya, bagaimana pun mereka adalah orang yang berbeda dan tak kan tergantikan ! lalu sekarang kenapa pikirannya menjadi kacau gara-gara gadis didepannya ini ?

"Makasih, dan maaf ngrepotin lu," ucap Dhanu

Avita terkekeh mendengar perkataan Dhanu, apa dia bilang ? maaf ? Avita tidak salah dengar kan ?

"Lu bisa minta maaf ?" tanya Avita masih dengan tawanya

Dhanu ikut tersenyum saat melihat gadis didepannya tertawa. Dhanu akui, Avita adalah gadis yang sangat mirip dengan Nisa, gadis kecilnya dulu.

Saat melihat Avita, ia merasa tengah bersama Nisa. Tetapi semesta menampar Dhanu dengan kenyataan, bahwa Avita bukanlah Nisa ! mau bagaimana pun, mereka tetep orang yang berbeda.

"Lu cantik kalau senyum" ujar Dhanu sambil menaap Avita dengan tatapan yang sulit diartikan

Avita berdeham, lalu kembali menatap Dhanu tanpa ekspresi. "Cepet minum, setelah ini lu pulang !!"

"Lu ngusir gua ?" tanya Dhanu dramatis sambil memegang dadanya tak lupa ekpresi yang menyedihkan menghiasi mimik wajahnya

"Iya," balas Avita enteng lalu beranjak dari posisinya untuk keluar dari kamar tamu yang Dhanu tempati

Baru satu langkah berjalan, Avita berhenti karena pergelangan tangannya di cekal oleh Dhanu. Dhanu meletakkan susu yang Avita bawa tadi di atas nakas tanpa melepaskan cekalan tangan Avita.

"Lepas !" ujarnya sambil berusaha melepskan tangannya

Dhanu menggelengkan kepala sebagai jawaban, yang membuat Avita geram dengan tingkah seenaknya Dhanu. Akh, harusnya ia biarkan saja Dhanu pingsan di luar ! jadi Avita tak perlu repot-repot memanggil Mbak Lasrti untuk membantu memapah Dhanu kedalam kamar.

"Kenapa lu selalu nolak gua ?" tanyanya tanpa basa-basi

"Maksud lu apa sih ?" tanya Avita bingung

Dhanu tersenyum manis hingga lesung pipit di pipinya terlihat jelas, tetapi senyum itu sangat mengerikan bagi Avita.

OUTLAWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang