[ OUTLAWS - 29 ]

138 19 2
                                    

"Jadi ? kenapa pipi lu ?" tanya Avita

Saat ini Xynerva dan Avita tengah berada di kantin untuk mengisi perut mereka. Davy ? gadis itu tengah tertidur saat Xynerva dan Avita menjemputnya di UKS

"Anak kelas dua belas, yang pernah buli orang di koridor. Lu inget kan ? tiba-tiba datang dan nampar gua"

Avita sempat kaget setelah mendengar ucapan Xynerva. "Masalahnya apa ? mereka ga terima waktu kita bantu gadis yang mereka buli"

Xynerva menggeleng. "Ga tau. Aneh dia mah" ucap Xynerva kesal

Avita sempat terdiam saat Valter berjalan menuju arahnya. Avita menoleh kebelakang, kanan lalu kiri. Hanya ada tembok dan meja berisikan siswi yang tengah menikmati makanannya

Xynerva yang melihat tingkah aneh Avita pun langsung menelisik penjuru kantin. Respon Xynerva sama dengan Avita. Tercengang !

Srekk..

Sial ! Valter duduk di samping Xynerva. Bangku kantin ini memiliki 4 kuris dan 1 meja kotak. 2 kursi saling berhadapan, Valter duduk di samping Xynerva dan Avita ? jelas saja didepan Xynerva.

"Apakah kamuu sudah memesan makanan Sweety?" tanya Valter lembut sambil membenarkan rambut Xynerva yang menutupi wajah cantiknya

"K-kak Valter, ngapain kesini ?" ucap Xynerva masih dengan raut wajah kaget

Desas-desus mulai terdengar samar di telinga Xynerva. Valter hanya menunjukkan senyum simpulnya

"Apakah ada peraturan yang melarang menemui kekasih ku ?" tanya Valter kepada Xynerva

Uhk.uhk...

Avita mendadak tersedak air liurnya sendiri atas perkataan Valter. Jadi ? mereka benar memiliki hubungan ?

"Sejak kapan ? jangan mengada-ada kak !" ujar Xynerva sambil menaikkan satu oktaf suaranya.

Lagi-lagi Valter tersenyum simpul. "Apakah perkataan ku kurang jelas waktu itu Sweety ?" tanya Valter sambil memajukan sedikit wajahnya untuk mendekat ke wajah Xynerva

"Pergilah kak, ada teman ku. Dan aku rasa kita ga ada urusan penting" jelas Xynerva

Valter mengeraskan rahangnya saat mendengar ucapan Xynerva. Apa dia bilang ? tidak ada urusan ? shit ! apakah perkataan Valter waktu itu kurang jelas ?

Valter mengepalkan kuat tangannya menahan emosi yang ingin memuncak. "Lu keberatan Avita Daniza ?" tanya Valter sambil menatap Avita dengan tatapan mengintimidasi

Avita yang di tatap seperti itu pun langsung gelagapan. Avita tanpa sadar langsung menggelengkan kepalanya cepat

Valter kembali tersenyum lalu kembali menatap gadisnya, akh ya ! gadisnya.

"Lihat ! dia tidak keberatan Sweety" ujar Valter

Xynerva tersenyum kecut, sial ! harus apa dia kali ini ?

"Avita, ikut gua yuk. Ada yang mau gua omongin sama lu" ujar Dhanu yang ntah darimana ia datang dengan tak sabaran menarik tangan Avita

"Lepas Dhanu ! gak usah tarik-tarik !" ujarnya Avita dengan kembali menarik tangannya dari genggaman Dhanu

Dhanu berdecak kesal melihat respon gadis incarannya ini. Semenjak Avita kelas 10, Dhanu bertekat akan membuat Avita jatuh dalam pesonanya.

Sudah dua tahun ini Dhanu tak gencar mengusik hidup Avita, tetapi respon Avita tetap sama seperti awal. Ia tak tertarik dengan Dhanu.

"Avita, lu nurut sekali aja sama gua, bisa ga si ?" ujar Dhanu putus asa

"Please, ikut gua" ujar Dhanu memohon. Avita menatap Valter yang sedang menatap dirinya dan Dhanu meringis. Apakah Dhanu di suruh Valter untuk membawanya pergi agar Xynerva dan Valter bisa berduaan ?

OUTLAWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang