[ OUTLAWS - 46 ]

93 13 2
                                    

Jagan lupa vote !!
Kalau ada typo tandai 😉👌

_______________

Saat ini Xynerva sudah siap dengan seragam sekolahnya.

Netranya menisik seisi penjuru kamar milik Valter. Netranya berhenti pada sebuah foto yang terpajang dimeja nakas.

Potret Valter dengan seragam putih birunya yang nampak menggemaskan. Xynerva tersenyum manis saat melihat foto itu.

Ntah apa yang terjadi dengan dirinya, tetapi Xynerva akui dirinya nyaman dan merasa aman saat berada di dekat Valter.

Apakah ia harus memberhentikan misi brengsek ini ? dan memikirkan harinya ?

Rasanya tak sanggup bila harus menjadi penghianat untuk Valter !

Rasanya Valter sudah sangat baik dengan Xynerva. Ntah apa yang terjadi bila Valter tidak menolongnya waktu itu. Mungkin hidupnya akan hancur ?

Ntah apa yang terjadi pada dirinya bila saat ini Valter juga tidak membantunya.
Mungkin masalah akan bertambah runyam dihidupnya.

Senyumnya luntur begitu saja saat mengingat ada banyak mayat dibelakang rumah milik Valter.

Sungguh diluar dugaan ! apakah ayah Valter psikopat gila ?

Xynerva yakin sang pelaku adalah Ayah Valter.

Ayah Valter lah yang telah membunuh ayahnya ! bukan Valter !

Ntah mengapa hatinya sedikit tak rela bila memang benar Valter dalang dibalik pembuahan ayahnya.

Lamunannya buyat saat mendengar ponselnya bergetar.

Nama Kevin memenuhi layar ponsel.

Dengan ragu Xynerva mengangkat telfon dari Kevin.

"Jadi gimana ?! apa yang lu lakuin hingga sehari putus komunikasi ?!"

Xynerva memijit pangkal hidungnya saat mendengar ocehan Kevin. Bila boleh jujur ia muak dengan Kevin. terlebih dengan sifat otoriternya itu !

"Lu dapat informasi apa aja, hah ?"

"Nanti gua kasih tahu, gak sekarang. Belum tepat," ucap Xynerva

"Lu gak mengulur waktu kan ? apa lu yang suka sama Valter ? inget ! dia licik, dan lebih berbisa dari seekor ular !"

"He'em gua tau apa yang harus gua lakukan." Balas Xynerva ditelpon.

"Gua tunggu kabar baiknya !" Ucap Kevin lalu memutuskan panggilan secara sepihak.

"Ish, bikin kesel aja." Ujarnya dengan kesal lalu beranjak dari duduknya untuk keluar.

"Makan Xy ?"

Setibanya didepan, Xynerva bertemu dengan Rafael yang tengah menyantap nasi goreng sambil menonton TV

"Sini, udah gua siapin." Timpal Aidan sambil membawa sepiring nasi goreng

Dari aromanya sangat menggugah selera. Xynerva langsung saja duduk mengambil posisi enak dan menyantap makanannnya.

OUTLAWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang