[ OUTLAWS - 39 ]

104 16 2
                                    


KALAU ADA TYPO KOMEN🙃........


#############


Saat ini anak-anak Outlaws tengah berada di markas, sesuai rencana tadi.

"Gua takut dia nyelakai Xynerva," ujar Agam sambil melirik kearah Valter, sesuai dugaan, Valter langsung mengepalkan tangannya dengan rahang mengeras


"Musuh kita bukan orang sembarangan, salah satu langkah aja kita bisa hancur di tangan mereka" ujar Rafael ikut menimpli

"Gua gak akan membirkan siapapun melukai Xynerva, kecuali gua sendiri" ujar Valter dengan lantang

"Gua mau informasi mengenai ketua Startersh !" perintahnya kepada Darren

Tanpa basa-basi Darren langsung membuka laptop didepannya, dengan lihat jeraminya mengetik kode-kode yang sulit untuk dimengerti.

Dhanu yang berada di sampingnya melihat dengan seksama apa yang di lakukan sahabatnya ini hingga dengan mudah bisa mengakses data seseorang. Apakah Darren melalukan jual beli data ?


"Ketemu," ujar Darren

"Ayahnya memiliki perusahaan di bidang penerbangan, mahasiswa hubungan internasional semester 5, berusia 21 tahun. Dan yang terakhir, dia ikut dalam agen penyelidikan" jelas Darren

"Semacam FBI atau CAI ?" tanya Rafa ikut bersuara

Valter yang mengetahui bahwa musuhnya adalah agen penyelidik tersenyum senang. Apakah Valter memang benar tahu semua tentang Xynerva ?

Darren menganggukkan kepala sebagai jawaban. "Gak kapok-kapok kayaknya tu agen, apa kita kurang sadis ya ?" tanya Agam


Tungu ! apa dia bilang ? kurang sadis ? setelah dibunuh jasat yang di pulangkan hanya kepala ia bilang kurang sadis ? apakah mereka tidak memiliki perikemanusiaan sama sekali ?


"Apa besok matanya aja yang kita kasih ke agen itu ya ?" ujar Farrel

"Ga mata juga, goblok ! gimana kalau gak tau kalau itu mata anggota mereka ?" ujar Agam menimpali


"Lu gak usah ngomong, Gam ! mulut lu jelek !" ujar Rafa dengan polos sambil beranjak dari duduknya utuk mengambil susu kotak kesukannya.

Markas memang rumah ke-2 bagi mereka semua. Di sini terdapat 5 kamar yang di tempati bila ingin tidur di markas. Dari dapur, ruang komputer yang di gunakan untuk memantau ataupun bermain serta ruang TV untuk santai . Semua telah di desain sedemikian rupa agar nyaman untuk di tempati.

"Terus, gimana tentang obat-obatan ilegal yang katanya udah di temukan sama agen FBI ? bukannnya kita harus bertindak ?" ujar Aidan


Akh ! jangan lupakan masalah satu itu. Beberapa hari lalu agen FBI memang berusaha memasuki pabrik tua yang digunakan untuk menyimpan senjata serta obat-obatan ilegal. Agen penyelidik itu bahkan sampai menggunakan jalur langit untuk bisa dititik tersebut. Tapi sayang, keberuntangan tak berpihak kepada mereka, karena helikopter yang mereka tumpangi di bom oleh anak buah Rico, ayah Valter

Persetanan dengan kerugian yang akan di alami karena ledakan helikopter itu, yang terpenting adalah kepuasan melihat musuh mati di hadapan kita, sungguh sangat menyenangkan, bukan ?

OUTLAWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang