[ OUTLAWS - 22 ]

170 25 4
                                    

"Lu ? beneran nembak anak baru itu ?" tanya Rafael kepada Valter

Saat ini inti outlaws tengah berada di rooftop sekolah. Setelah berdebat dengan Bu Dakna, Valter tak berminat mengikuti pelajaran yang di susul kawan-kawannya untuk absen dalam pelajaran sejarah.

"Lu udah mikir konsekuensinya ?" tanya Agam sambil menghembuskan asap nikotin yang di hisapnya

Valter diam tak berminat untuk menanggapi ucapan para temannya, Valter sendiri juga tengah sibuk menikmati nikotin yang ada di jeraminya.

"Ngomong sama Valter apa lagi Darren butuh tenaga ekstra" bisik Farel kepada Dhanu

Dhanu membalas ucapan Farel dengan menganggukkan kepalanya tanpa ragu. "Gua denger," ucap Darren menimpali

Farel membulatkan matanya kaget, shit ! bodoh ! ia tak menyadari sebelah ia duduk adalah Darren. Farel mengangkat tangannya ke udara dengan jari yang membentuk huruf V

"Peace" ujar Farel

"Idih idih, si najis. Jijik gua liatnya" ucap Agam dengan tawa renyahnya melihat kelakuan temannya.

____________________

"Sebenarnya, tadi ada apa si ? lu di apain sampai bikin kak Valter marah ?" tanya Avita kepada Xynerva

Saat ini jadwal mata pelajaran mereka adalah bimbingan konseling, namun kosong dikarenakan Bu Dakna tengah mengurus siswa yang babak belur dipukuli oleh Valter.

"OMG ! Kak Valter tadi uculll banget tau ga" timpal Davy sambil menunjukkan muka kagumnya.

"Ucul dalam bahasa Jawa itu lepas ! lu tau lepas ? Yeah ! this is ucul" celetuk tiba-tiba siswi yang berada di sebelah Davy

"Astaga kutil onta ! maen nimbrung aja, ga sopan" celetuk Davy kepada siswi itu, sang siswi hanya tersenyum tanpa dosa

"back to topic ! gimana ceritanya?" tanya Avita lagi

Xynerva menghembus nafas lelahnya, lalu menatap manik mata Avita.

"Tadi gua mau ke toilet sama si Davy, terus liat gerombolan siswa itu di dekat kamar mandi" ucap Xynerva

"Terus ?" tanya Avita bingung

"Pelecehan ga sih ?" tanya Xynerva sambil menatap kearah Davy

Davy mengangguk samar, sedangkan Avita dibuat bingung atas perkataan Davy dan Xynerva

"Pelecehan sebab apa ? lu pada di apain ?" tanya Avita dengan raut wajah serius

Davy merangkul pundak Xynerva, "Bukan masalah besar sih, cuma dia sentuh pantat Xynerva aja" bisik Davy sambil mendekatkan wajahnya ke telinga Avita.

Membicarakan topik sensitif seperti memang harus berhati-hati, bukan ? reputasi bisa anjlok kalau semua warga sekolah tahu. Sial !

Xynerva melepaskan tangan Davy dari pundaknya secara paksa, ia mengacak rambutnya frustasi. Setelah hampir diperkosa sekarang dilecehkan ? sial ! hidup Xynerva memang sial !

"Udah lah Xe, lagian Valter udah kasih hukuman yang setimpal" ujar Davy berniat menenangkan Xynerva

Bukannya malah tenang, justru saat ini pikiran Xynerva berkecamuk, kenapa Valter mau menolongnya hingga dua kali ? kenapa Valter ada saat ia merasa butuh bantuan ?

OUTLAWSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang