00. Prolog

503 21 5
                                    


00

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


00. PROLOG

"Ya gue Rain." Ungkap perempuan yang berada di lantai dengan semua orang dalam ruangan tersebut menatapnya tak percaya.

Cershyna menyeringai kecil melihat perempuan di depannya menunduk. Rain, orang yang dicari-cari selama ini adalah dia. Semua yang ada di sini benar-benar tak menyangka, mereka tak mengira dia adalah orangnya. Lalu lantas kenapa perempuan ini menghancurkan semuanya? Dan ingin membunuh sahabatnya sendiri?

"L-lo?!" Lirih lelaki yang menatap tak percaya pada Rain.

Perempuan yang menjadi pusat perhatian satu ruangan bulat ini akhirnya menaikan pandangannya. Dia menghembuskan nafas panjang.

Rain menganggukkan kepalanya. "Ya!" Sahutnya.

Senyumnya yang penuh keterpaksaan dengan semua rasa sakit dan traumatisnya. Namun dia harus tetap terlihat baik-baik saja, semua hal yang dia lakukan harus terlihat seperti keinginannya. Biarkan orang-orang ini membencinya.

Matanya mulai berkaca-kaca dan netranya mulai beralih ke arah lelaki yang dia cintai itu.

Rain menggulum bibirnya sebelum dia mengeluarkan kata-kata. "Sekarang lo benci gue?" Lontarnya kepada lelaki yang tak tampak membalasnya dia hanya menatapnya tanpa melakukan apa-apa.

"Rain" panggil Cershyna membuat perempuan itu langsung menoleh ke arahnya.

"Gue gak akan berhenti!" Teriak perempuan itu kepada Cershyna yang tak merubah posisi atau ekspresinya sama sekali.

"Gak usah banyak cingcong, lo udah di hadapan kita. Gak usah bikin kerjaan lagi, males gue." Lelaki berjaket khusus berwarna hitam legam itu bertutur sembari menyandarkan dirinya ke meja dari komputer-komputer bersinar biru itu.

Cershyna bergerak mengambil senjata api dari balik jaketnya lalu mengarahkan ujung pistol itu ke dahi perempuan di hadapannya. Lelaki yang Rain sukai itu melebarkan matanya terkejut dengan apa yang sedang dia lihat.

Rain terkekeh kecil. "Lo Cershyna, gak pernah buat orang mati di tangan lo,"

Dia sedikit menggerakkan kepalanya kepada ujung keluarnya peluru khusus dari Laboratorium milik regu Cershyna.

"Gimana kalau lo yang pertama?" Balas Cershyna.

Rain berdecak. "Generants, bukan kumpulan orang-orang sembarang. Lo bakal dapat kekalahan untuk pertama kalinya!"

Menyeringai kecil, Cershyna menurunkan senjata api tersebut dari dahi gadis yang langsung tertawa kecil.

"Are you okay?" Tanya Cershyna begitu penuh perhatian, terlihat dari tatapannya.

Gadis itu langsung merasa gundah, dia belum mengeluarkan suara dan masih menatap perempuan di hadapannya dengan tatapan yang Cershyna tau banyak sekali artinya.

"Gak usah sok peduli!"

Cershyna mengalihkan perhatian dengan bergerak merubah posisi, dia melihat ke sekelilingnya. Ruangan yang terlihat khusus sebagai tempat inti jaringan dari seluruh tempat di gedung ini, menyambung berbagai akses apa saja. Tujuan Cershyna ke sini adalah untuk mendapatkan akses pembuka pintu untuk ruangan di mana orang yang Rain kurung.

Menyoroti setiap sudut Cershyna berkata. "Gue pedulinya sama orang yang lo kurung,"

Cershyna kembali mengarahka tatapannya pada Rain. "Karena dia sedang hamil." Lanjutnya dengan nada dingin namun tetap terdengar serius.

Rain terpaku karena saking terkejutnya. "Apa?"

Tiga orang lainnya yang ada di ruangan ini bersama Cershyna dan Rain itu terkejut.

"Lo bercanda?" Tanya lelaki berjaket khusus yang merupakan rekan Cershyna.

Cershyna hanya melirik datar, tak mungkin dia bercanda di saat seperti ini.

"Gak mungkin." Ujar satu pria lainnya yang memiliki rambut paling panjang di antara dua lelaki lainnya.

"Anak siapa?!" Terkejut lelaki yang merupakan orang yang dia sukai Rain.

Menghela nafas, Cershyna melipat tangannya dengan posisi badan menghadap Rain. Dia menunggu apa yang selanjutnya akan gadis itu lakukan.

"Kak!" Seorang gadis tiba-tiba muncul dengan wajah paniknya, disusul oleh seorang pria yang datang dari belakangnya.

Gadis yang awalnya hanya menampilkan ekspresi panik itu tiba-tiba sedikit merubah ekspresinya karena bingung dengan apa yang sedang terjadi di depannya. Gadis berambut pendek itu melihat Rain yang terduduk di lantai dengan Cershyna yang ada di depannya.

"Ada apa ini?" Tanya seorang pria berjaket cokelat itu kepada teman-temannya.

"Kita udah tau siapa Rain," ungkap lelaki berambut Undercut itu lalu melirik gadis yang terduduk di lantai.

Gadis yang baru datang itu langsung menjatuhkan perhatiannya pada Rain. Pria yang berada di sampingnya pun sama. Mereka berdua sama-sama terkejut mengetahuinya.

"Kak—!”

"Jadi lo! Keluarin mereka sekarang!" Titah lelaki di sebelah gadis berambut pendek itu dengan nada menyentak kepada Rain.

"Sekarang kenapa kalian panik?" Sambung lelaki tersebut.

"Ruangan itu tiba-tiba hening, kayaknya terjadi sesuatu sama—"

"Ruangan itu tiba-tiba hening, kayaknya terjadi sesuatu sama—"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now