14. A & A

47 5 0
                                    

Hay!


Jangan lupa Vote & Comment 💝


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


14. A & A

.

.

Minggu, sebelum ujian Rehis.

Lorong yang terasa sunyi itu tengah dilewati oleh pria berkursi roda yang didorong oleh seorang pria yang santai melihat sekelilingnya memastikan kalau tidak ada orang sama sekali di lantai rumah sakit ini. Abigail dan Artaz berencana menjenguk gadis yang koma namun jiwanya ada di tubuh orang lain. Semenjak kecelakaan bom itu Abigail tidak lagi mengunjungi tubuh Cershyna.

Pintu diketuk Abigail lalu tidak lama kemudian ada yang mendekat dari kaca buram berukuran kecil di pintu besi tersebut. Wanita paruh baya membuka pintu ekspresi yang pertama kali muncul adalah terkejut tepatnya ke arah Abigail.

"Abi?" Olive terkejut melihat keadaan pria yang masih dalam pemulihan luka bakar terbalut perban.

"Hehe maat Mam baru jenguk lagi." Abigail berujar.

"Abi kenapa? Ayo masuk!" Tanya Olive melihat ke arah Abigail lalu pada Artaz.

"Biasalah Mam." Balas Artaz mendorong kursi roda Abigail ke dalam ruangan yang terdengar alat detak jantung.

"Ihh kenapa? Kok bisa gini? Pantes gak datang-datang, Mama gak nelpon karena takutnya Abi lagi banyak kerjaan." Tutur Olive yang duduk di single sofa bersebelah dengan sofa yang Artaz duduki.

Ruangan luas dengan segala fasilitasnya itu terkesan mewah, di sana lah raga Cershyna berbaring. Rambut cokelat alami terurai dan tetap terawat oleh ibundanya yang selalu setia berada di sisi putrinya.

"Biasa Mam kecelakaan kerja, gimana kondisi Cershy?" Abigail melihat gadis yang terbaring dengan alat bantuan pernafasan di hidungnya.

"Stabil, tapi belum ada perubahan." Jawab Olive melirik putrinya.

"Oh ya, Artaz udah ngurusin cuti kuliah Cershy kan?" Tanya Olive yang sempat meminta tolong pada Artaz yang masih satu universitas dengan Cershyna.

"Udah Mam, aman." Sahut Artaz mengacungkan ibu jarinya.

Olive tersenyum. "Makasih ya Taz." Balasnya. Artaz tersenyum sembari mengangguk.

CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now