21. What will it be?

29 5 0
                                    

Hay!

Jangan lupa Vote & Comment 💝

Jangan lupa Vote & Comment 💝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

21. What will it be?

Sudah malam kedua setelah kejadian terungkapnya sang peneror Shynaya. Keadaan Cershyna yang dia rasakan kini hanya sakit yang masih dia bisa tahan, tentu saja Cershyna sudah terbiasa dengan itu. Tak hanya mengandalkan pikiran, pekerjaan Detektif Cershyna pun ada latihan fisiknya pada awal dan untuk seterusnya bisa dibuat jadwal sendiri.

Karena kehadiran Jean, anggota yang sangat kental dengan latihan fisik entah jenis apapun itu. Cershyna menjadi terus diajak untuk berlatih bersama, namun ada keuntungan dari hal itu. Raga Shynaya menjadi lebih terlatih dan Cershyna bisa merasakan energi lebih dari kesehariannya. Walau pertamanya rasanya seperti awal dia berlatih dulu, sangat melelahkan.

"Cer lo kemana aja sih?!" Jean datang dan langsung menghampiri perempuan yang duduk di sofa dengan posisi nyamannya. Ia langsung terpaku di bagian samping raga Shynaya.

Cershyna menghela nafas. "Jangan nempel-nempel bisa?" Balasnya, bukan apa-apa tapi Jean menekan bagian yang masih terasa nyeri.

Bibir Jean mengerucut dengan matanya yang menyipit melirik Cershyna. Mereka memang mulai dekat seperti yang sudah diketahui mereka sering kali berlatih bersama. Dan kini Jean datang memiliki satu tujuan yang sama, mengajak Cershyna berlatih setelah lamanya tak jumpa.

"Latihan yuk! Latihan loncat ke atas, nanti di atasnya ada kaya rongga-rongga buat jadi titik daratnya." Papar Jean mengajak gadisnya sudah mengekspresikan ke tidak tarikannya.

Tatapannya beralih. "Nanti lagi males." Cershyna menjawab. Ia melirik satu rekan lainnya yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya bersama Abigail.

"Ada berapa kerjaan yang lo ambil alih?" Tanya Cershyna pada Jean. Gadis yang berubah posisinya menjadi berbaring itu melirik Cershyna lalu mengingat misi penelusuran beberapa hari lalu dan satu tugas lainnya baru-baru ini.

"Gak ada, kan kita udah jadi partner." Jawab Jean.

"Terus Artaz?" Cershyna melirik pria yang langsung menoleh karena namanya di sebut.

"Emang dia partner lo ya?" Jean mengangkat sebelah alisnya.

"Ehh jangan maen ambil aja, gak ada rubah-rubahan!" Sanggah Artaz hanya ditatap pemimpinnya yang tidak peduli tentang hal seperti itu. Karena yang paling penting misi selesai semua bisa nyaman dengan masing-masing tugasnya.

CERSHYNA | Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang