34. Pain, Blood and Tears

23 4 0
                                    

Hay!

Jangan lupa Vote & Comment 💝

34. Pain, Blood and Tears

"Nurut sama gue." Ucap Devian.

Nnngggzztt!

"Denger papa Adward!"

Suara menyentak yang tiba-tiba terdengar di pikiran Cershyna itu langsung membuat Cershyna terperangah terlonjak. Dia membuang muka dari tatapan Devian yang masih ada di depannya.

"Adward—!"

Suara itu seketika menghilang ketika Devian sudah menjauh dari hadapan Cershyna dan pegangan tangannya pun sudah dia lepas dari pergelangan gadis itu. Cershyna yang tengah akan mendengarkan suara itu pun terheran karena tiba-tiba menghilang begitu saja bersamaan dengan Devian melepas sentuhan di tangannya.

"Lo denger sesuatu?" Tanya Cershyna pada Devian yang bingung dengan pertanyaannya gadis itu karena sedari tadi tidak ada suara lain di sekitarnya mereka.

Alis lelaki itu menaik sebelah. "Nggak, denger apa?" Balas Devian.

"Tadi kaya ada yang manggil nama lo." Heran Cershyna yang bingung dari mana datangnya suara itu.

"Huh? Lo lagi halu kali." Ujar lelaki itu.

"Makanya sekarang lo istirahat." Suruh Devian pada gadis yang masih terlihat berekspresi bingung itu.

Namun Cershyna tepis sendiri lalu menuruti perkataan Devian dengan kembali naik ke tempat tidur dan membenarkan selimutnya. Tapi setelah dia berusaha untuk tidak memikirkan hal itu, kini dia teringat dengan masalahnya karena seharusnya dia sedang berada di penerbangan untuk pergi ke kantor dan menyelesaikan masalah itu.

~┬──┬~

Seorang pria yang berjalan memasuki gedung serba putih itu menenteng bikisan paper bad berisi oleh-oleh yang dia bawa dari Aideria. Lederli, kota di mana Artaz kini berada. Padahal dia sudah memesan tiket yang sama dengan Cershyna, namun dia malah sampai seorang diri di kota kelahirannya itu. Dia sudah menelepon rekannya itu saat beberapa menit lagi pesawat akan terbang, namun yang menjawab adalah seorang lelaki yang berkata kalau Cershyna tengah berada di rumah sakit.

Artaz terkejut, bingung dan sedikit marah. Bagaimana bisa perempuan itu membiarkannya pergi sendiri, padahal alasannya pergi adalah untuk ikut dengan Cershyna yang akan menyelesaikan sebuah masalah. Dan sekarang dia malah berada di Lederli sendiri. Ya mau bagaimana lagi, dia sudah packing dan membeli tiket. Tak mau rugi karena membeli tiket vip dengan perjalanan jauh dan memakan waktu cukup banyak itu Artaz memutuskan untuk tetap pergi.

CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now