08. Lomba

94 9 34
                                    

Hay!

Jangan lupa Vote & Comment 💝


08

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

08. Lomba

.

.

Pria dengan rambut diikat itu menuruni mobil yang dikendarai manager sekaligus sahabatnya itu. Seraya menutup pintu Zam memijat tekuk lehernya yang menandakan ia sedang sangat lelah. Langkahnya memasuki lorong menuju kelasnya. Menghela nafas tangan pria itu berada di kedua saku celananya, melewati para fans yang melihatnya sambil berbisik memuji dirinya.

Dia terlihat sangat cool di mata para fansnya, namun sebenarnya dia sedang sangat lelah karena malam ini dia sama sekali tidak tidur. Sehabis bermain game bersama sepupunya Zam mendapat panggilan untuk syuting debut filmnya yang mendapat giliran scene malam hari. Lantas karena itulah dia bersiap lalu pergi dengan Niel yang menjemputnya.

"ZAM!" Panggil seorang gadis yang berlari menghampiri pria yang membalikan tubuhnya sadar akan panggilan tersebut.

"Pierta?" Ucap Zam. Gadis berwajah cantik itu tersenyum, tingginya yang jauh di bawah Zam itu membuatnya mendongakan kepalanya untuk menatap Zam.

"Lo pindah ke sini?" Tanya Pierta yang baru mengetahui sahabat kecilnya itu juga bersekolah di sekolahnya.

"Ya begitu." Balas Zam.

Kini mereka berdua berjalan melewati lorong membuat orang-orang yang merupakan fans Zam mengeluarkan suara-suara yang tertuju padanya.

"Haha, fans lo banyak juga." Ujar Pierta melihat tangannya.

Zam tersenyum tipis. "Yhaa gitu lah, lo juga banyak tu fansnya." Balas Zam melirik para siswa yang sedang terpesona kecantikan siswi yang baru saja kembali dari pertukaran pelajar sementara. Pierta Nalasalia, siswi berbakat di segala bidang yang sering dijuluki Dewi di penjuru Rehis. Dia baru saja menyelesaikan masa pertukaran pelajarnya yang dilaksanakan selama 2 semester namun sedikit di lebihkan hingga 1 semester ini karena keperluan pemerintah pendidikan.

Pierta terkekeh. "Gue bukan artis ada fansnya gitu." Sahutnya.

"Alah sok merendah, gue denger lo Dewinya Rehis pasti ada fansnya." Ujar Zam. Pierta tertawa kecil menanggapinya.

"Tapi artis sebenarnya udah datang, yang disebut fans gue pasti pindah ke lo." Kata Pierta.

"Iya-in, Dewi memang gak bisa di tinggi-tinggiin." Datar Zam melipat tangannya.

Zam dan Pierta sudah mengenal sejak sekolah dasar, dulu Pierta datang menjadi murid baru di sekolahnya sekitar di kelas 4. Entah bagaimana mereka berdua sering bermain bersama, tak jarang Zam mengajak Devian untuk ikut bermain karena pria itu sering menyendiri di kelasnya.

CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now