17. G. 17

38 5 0
                                    

Hay!

Jangan lupa Vote & Comment 💝

Jangan lupa Vote & Comment 💝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

17. G. 17

.

.

Kicauan burung yang saling bersahutan itu membangunkan beberapa orang yang sedang berkemah. Sebagian warga REHIS sudah berada di luar tenda mereka sedang berjalan-jalan, mengobrol ataupun menikmati suasana pagi di dalam hutan yang asri. Karena acara selanjutnya akan dilakukan sekitar satu jam lagi, beberapa orang pun sudah ada yang bersiap dengan bergantian memakai kamar mandi sejak beberapa jam lalu.

Cershyna sudah selesai bersiap-siap sejak semua orang masih tidur. Ia sama sekali tak bisa tidur karena tidak ada posisi yang nyaman agar lukanya itu tak terasa terlalu menyakitkan. Melihat orang-orang kembali beraktivitas setelah awalnya Cershyna tak melihat seorang pun.

Dari ujung sana ada dua orang gadis yang baru aja selesai dan mereka sedang berjalan menuju ke arah Cershyna yang tersenyum membalas lambaian dari salah satu gadis tersebut. Sheila dan Fania bangun bersamaan, entah memang sudah terbiasa karena mereka satu apartemen atau memang mereka sudah mempunyai filing atau koneksi antar sahabat.

Cershyan yang duduk di meja dengan sarapan yang sudah di siapkan panitia di setiap meja depan tenda masing-masing. Sheila serta Fania datang dan langsung duduk di samping dan di depan Cerahyna. Sheila duduk di samping Cershyna dan Fania di depannya.

"Lo bangun jam berapa sih?" Tanya Fania sudah tak melihat sahabatnya di sebelahnya saat dia terbangun dini hari.

"Gue gak tidur." Balas Cershyna santai lalu memakan roti nya.

Fania mengangkat kedua alisnya menandakan ia cukup terkejut dengan balasan orang di depannya. "Kenapa?" Tanya Fania.

"Gak bisa aja." Sahut Cershyna.

"Lo sih udah enak di brankar malah ke tenda." Ucap Fania menyayangkan kesempatan itu.

"Gue gak suka di sana, bau obat." Tutur Cershyna mengingat Shynaya tak menyukai bau-bau rumah sakit yang seperti obat dan kebetulan Cershyna pun begitu.

Fania dan Sheila mengangguk merasa wajar. "Kalo gue sih bakal ditahan, enak udah di brankar tenang lagi." Kata Sheila tersenyum-senyum sembari menyubiti roti lalu dia makan.

Fania tak membalas dia meminum air mineralnya lalu refleks melihat ke arah lain saat menenggakkan kepala itu, ia melihat seorang gadis yang tak asing di bagian tenda medis.

CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now