03. Deja Vu

153 13 31
                                    

Hay!

Jangan lupa Vote & Comment 💝

Jangan lupa Vote & Comment 💝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


03. Deja Vu

.

.

Sepulang sekolah.

Devian sedang duduk di bangku taman di bagian belakang sebuah gedung sekolahnya. Sekolah ini memang salah satu sekolah tergolong elite di kotanya, area sekolah pun sangat luas entah ada berapa jumlah gedung beserta tamannya, namun area yang paling sering Devian kunjungi adalah taman belakang gedung yang disebut gedung Biru.

Tempat ini juga adalah tempat favorit Zifan karena Wifi di sana sangat cepat. Entahlah hobi pria itu sudah semakin menjadi-jadi. Devian menyandarkan punggungnya di bangku taman tersebut pikiran dan perasaan membingungkan kembali terasa, banyak pertanyaan juga ucapan soal dirinya menggantung perasaan Caren.

Kedekatannya dengan dua gadis itu berawal dari pertemuannya dengan ibunda mereka.

"Terima kasih tante." Ucap seorang pria kecil kepada seorang wanita paruh baya di depannya. Pria kecil itu memakai seragam sekolah dasarnya dan kini seragam itu tampak kotor akibat dirinya terjatuh dari sepeda yang dia bawa tadi.

Wanita paruh baya tersebut membawa Devian kecil ke bangku taman di dekatnya. Wanita tersebut sangat lembut memperlakukan Devian yang masih anak-anak itu, luka di tangannya mulai dibersihkan dengan air mineral dalam botol.

Devian sedikit merintih karena rasa perih di tangannya.

"Tante gak punya obatnya, pakai sapu tangan ini dulu ya." Devian tidak menjawab hanya mengangguk kecil. Wanita tersebut mulai membalut sapu tangan berwarna pink soft itu pada luka di tangan Devian.

"Ini sebenarnya punya putri tante, kamu jaga baik-baik ya." Ujar wanita tersebut.

"Kalau begitu kenapa tante kasih ke saya?" Tanya Devian.

"Nanti kalau kamu sudah besar kamu kembalikan ke putri tante, putri tante sangat menginginkan saudara laki-laki. Jadi dia pasti senang kalau kamu datang kepadanya." Jawabnya.

"Putri tante siapa?"

"Tante punya dua putri, yang pertama namanya Shynaya dan yang kedua Caren,"

"Dan sapu tangan ini punya Shynaya." Sambung wanita tersebut. Devian mengangguk-angguk.

"Sudah selesai"

"Terima kasih tante, bagaimana saya membalas kebaikan tante?" Tanya Devian dengan polos.

"Tante sangat menginginkan putra untuk menjaga kedua putri tante. Tante hanya ingin kamu bisa menjaga kedua putri tante disetiap kesempatan." Jawab wanita tersebut tersenyum lembut lalu melihat ke arah dua gadis kecil yang sedang bermain di area permainan.

CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now