30. Party

30 3 0
                                    

Hay!

Jangan lupa Vote Comment 💝

30. Party

"Cershyna?" Phionce melihat ke arah Cershyna dengan tatapan terkejut.

Berbeda dengan Cershyna yang memasang ekspresi bingung seakan nama itu bukanlah dirinya. Phionce tampak masih menatap dirinya, tatapan penuh kelegaan. Cukup lama lelaki itu menatap Cershyna, perempuan berambut panjang itu melihat Phionce lalu berkata. "Cershyna?"

"Lo bukan Cershyna?" Balas Phionce merasa aneh.

Cershyna menggeleng. "Gue Shynaya temennya Pierta, lo kakaknya ya?" Sahutnya.

Lelaki ini tampak terdiam sembari mengamati wajah perempuan di depannya, dia merasa tak percaya kalau perempuan ini bukanlah Cershyna. Orang yang dia kenal dan tiba-tiba menghilang tanpa kabar itu.

"Oh iya,"

"Kayanya gue salah orang, sorry ya." Phionce melanjutkan perkataannya dengan pikiran masih tak menyangka.

"Gapapa, gue ke sana dulu ya." Balas Cershyna lalu pergi melewati Phionce menuju area pesta yang tampak sedang dimeriahkan oleh seseorang yang sedang bernyanyi.

Phionce melirik Cershyna yang langsung pergi begitu saja meninggalkannya, Phionce menatap gadis itu sampai Cershyna benar-benar hilang dari pandangannya. "Dia mirip banget sama Cershy." Monolognya dengan pikiran yang berputar mengingat perempuan bernama Cershyna yang dia kenal.

"Tunggu,"

"Dia Shyna?"

"Berarti rivalnya adek gue dong." Phionce terus bermonolog sendiri.

"Ahh— gue jadi gak tega kalau nyikirin dia begitu aja, dia mirip Cershy sih."

Sementara di area pesta, kebanyakan orang-orang berkumpul di sekitar panggung kecil yang di atasnya terdapat seorang gadis yang sedang bernyanyi dengan suara merdu. Hampir semua orang berkumpul di sana, hanya Cershyna saja yang berdiri seorang diri di tempat sebelumnya dia ditinggalkan oleh Sheila dan Fania. Dan sekarang dua gadis itu menghilang tak terlihat berada di perkumpulan di sana.

Sebenarnya Cershyna sangat tak menyukai menghadiri pesta seperti ini, lebih tepatnya dia tidak suka tempat yang ramai. Maka dari itu dia menghindar dari kumpulan di sana, Cershyna masih belum menikmati sajian makanan di meja tepat di belakangnya. Semua terlihat enak di mata orang-orang yang memang menyukainya, namun karena Cershyna bukanlah tipe yang suka makanan manis. Dia tak memiliki selera walau hanya melihatnya.

Karena bosan dan juga dia tak bisa pulang sekarang, Cershyna memutuskan berjalan ke area lain dalam rumah besar ini. Terlihat tak ada siapapun saat dirinya berjalan masuk, Cershyna mulai merasa sepi karena langkahnya sudah menjauh dari area pesta itu.

CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now