07. Keterikatan

101 10 25
                                    

Hay!

Jangan lupa Vote & Comment 💝

Jangan lupa Vote & Comment 💝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



07. Keterikatan

.

.

Keheningan dari sebuah rumah besar berlantai 3 itu menemani seorang gadis yang sudah berjam-jam di depan tv tak bervolume. Dia duduk di atas karpet dengan meja di depannya bertumpuk buku-buku yang sedang ia pelajari itu. Lengan gadis itu terus bergerak mencatat setiap materi penting yang dia temui. Waktu berjalan begitu cepat, Caren menoleh melihat jam dinding besar di tengah-tengah dinding di ruang utama lantai 1 itu.

Sesekali helaan nafas keluar dari gadis bersweater pink tersebut. Tangannya bergerak menaruh pulpennya, lalu beranjak dari duduknya berjalan menuju mini bar di dekat dapur. Caren menuangkan air mineral ke dalam gelasnya lalu menjenguknya hingga setengah. Melirik tumpukan buku di meja sana, Caren mengambilnya dari perpustakaan pribadi milik mendiang orangtuanya.

Sudah lama dirinya tidak memasuki ruangan tersebut dan karena dia ada sebuah tugas yang mengharuskannya mendapat data dari berbagai sumber buku akhirnya gadis itu pergi mencarinya ke perpustakan tersebut. Karena terlalu berat jika dia bawa ke kamarnya, Caren memutuskan untuk belajar di depan Tv saja. Sedikit takut karena sendirian di rumah besar ini dia menyalakan tv dengan suara mati, agar tidak menganggunya.

Di beri tahu Devian kalau kakaknya akan pergi bersama teman-temannya, Caren tidak menyangka jika akan selama itu. Waktu sudah menunjukkan tengah malam, tapi kakaknya itu belum juga pulang. Caren pun memutuskan untuk menyelesaikan aktivitasnya dan membereskan buku-buku itu, karena belum selesai Caren tidak mengembalikan buku-buku tersebut.

Caren berjalan menuju jendela besar yang mengarah ke depan rumahnya dan juga tempat parkir biasanya mobil Shynaya terparkir. Gerak tangannya membuka gorden, melihat parkir yang tentu saja tempat parkir itu kosong Caren beralih melirik jalanan di depannya yang juga terlihat sepi. Namun tiba-tiba matanya melirik dua orang yang terlihat dari sela-sela gerbang di depan sana.

Dua orang itu tampak menghadap depan mengbelakangi gerbang. Caren menutup gordennya tersebut lalu berjalan menuju sofa di depan kaca tertutup gorden tersebut. Caren duduk dan memutuskan untuk menunggu kakaknya beberapa lama lagi.

3 jam kemudian.

Gadis yang duduk bersandar pada sofa berwarna abu itu mengerjakan matanya beberapa saat. Ternyata dia tertidur setelah duduk selama kurang lebih 20 menit di sana. Saat melirik jam Caren langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju gorden tempat dia mengintip tadi, berharap kakaknya sudah pulang. Namun ternyata mobil kakaknya itu masih tidak ada di tempat parkir biasanya.

CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now