20. My Patience is Over

28 5 0
                                    

Hay!

Jangan lupa Vote & Comment 💝


Enjoy this story 😉

Enjoy this story 😉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

20. My Patience is Over

"Aina?" Lirih Caren.

"Hm" balas Aina.

Suara langkah kaki dari empat pria yang masuk ke dalam ruangan yang sama itu membuat perhatian langsung tertuju pada mereka. Caren menoleh melihat Devian yang sudah berdiri di sampingnya serta tiga pria lainnya yang dia kenali. Keterkejutan mereka langsung ada ketika melihat siapa tiga orang di depan sana.

Figur Shynaya yang duduk terikat tali membuatnya tak bisa menggerakan tubuhnya. Cershyna dengan semua luka di wajahnya itu tertutup oleh sebagian rambut. Kepalanya sedikit miring menghindari bagian tajam dari pisau yang Aina pegang.

Aksel membelak melihat pria yang menyandar pada meja di sebelah Aina dan Cershyna.

"Anjing Ardkey." Sungut Aksel.

Devian dan Artaz sudah mengetahui siapa sebenarnya dua pasangan itu jadi mereka tak terlalu terkejut melihatnya. Cershyna melihat orang-orang di hadapannya dengan mata sayunya, dia cukup merasakan sakit di seluruh tubuhnya karena kelakukan Aina yang membabi buta.

Ardkey medengkus mengalihkan pandangannya dari orang-orang yang melihatnya.

"Enough Zam, my patience is over." Ucap Cershyna melirik salah satu pria di depannya. Aina cukup terkejut mendengar tuturan Cershyna, tapi posisinya masih sama pisau itu masih di leher Cershyna.

Devian melihat sepupunya, dia harap nama yang perempuan itu ucapkan tidak benar. Zam menatap Cershyna lurus, menyeringai samar. Lelaki dengan rambutnya terikat itu berdecak lalu memasukan tangannya ke dalam mantelnya dan berjalan ke arah Figur Shynaya yang babak belur.

"Enough stalling." Ketus Cershyna menatap tajam Zam.

Tiga orang yang datang bersama Altrizam itu terpaku, melihat Zam menghampiri orang yang dicari-carinya dan mengambil alih pisau yang Aina todong.

"Zam!" Sentak Devian.

"Jadi— selama ini," ucap Aksel.

"Zam penerornya." Ungkap Artaz yang juga baru mengetahui ini. Pria itu memang terlihat tidak terlalu peduli saat Cershyna mendapat terornya, tapi dibeberapa kesempatan dia cukup ikut bicara tentang hal itu.

CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now