46. Wounds & Secrets

18 5 0
                                    

Hay!

Vote & Comment kalau kamu makin suka sama cerita ini 😊

Vote & Comment kalau kamu makin suka sama cerita ini 😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

46. Wounds & Secrets

"Oke kalau itu buat lo nyaman."

Cershyna tak membalas lagi, dia akan mulai bercerita. "Di ingatan itu gue masih anak-anak, rasanya gue masih gak ngerti apa-apa tapi rasanya juga bener-bener takut." Papar Cershyna masih didengar jelas oleh Devian.

"Awalnya semuanya gelap, gue ngerasa kalau tangan gue diikat dan seluruh badan gue sakit." Lanjutan Cershyna sudah mulai membuat Devian merasa tidak nyaman.

"Gue ngeliat di depan gue ada dua orang dewasa yang lagi bertengkar," jelas Cershyna sembari memikirkan hal tersebut yang benar-benar dia lihat.

"Satu dari mereka lebih tenang dan satunya bener-bener berbanding terbalik." Lanjutnya.

"Gue gak denger mereka bertengkar soal apa. Tapi pada akhir orang yang marah itu, swinging a knife to his opponent's chest." Tutur Cershyna benar-benar membayangkan hal yang dia dapatkan dari ingatan kembarannya ini. Tanpa disadari darah keluar mengalir dari hidungnya.

"He killed him." Sambung Cershyna langsung membuat Devian tak tahan lagi dan menolehkan pandangannya pada gadis di sebelahnya yang sudah terlihat mimisan.

Cershyna merasakan pandangannya mengabur dan mulai menggelap, tubuh ini pun mulai terasa berat. Cershyna akhirnya benar-benar kehilangan ke sadarannya disaat kembang api diluncurkan. Devian langsung menangkap tubuh Shynaya yang tak sadarkan diri ini dengan langit dihiasi kembang api serta sorakan dari orang-orang di sekitarnya yang begitu meriah.

Berbeda dengannya, dia kini mengkhawatirkan perempuan yang dia tahan tubuhnya agar tak terjatuh. Devian pun segera mengangkat Cershyna bridal style dan membawanya pergi. Hal itu tak disadari oleh para sahabatnya yang menikmati indahnya langit.

Devian membawa tubuh Shynaya ini menuju tenda keselamatan, di sana tampak hanya ada satu orang siswa yang berjaga di bagian depan pintu tenda yang langsung membukakan pintu tersebut kepada Devian yang membawa tubuh Shynaya ini ke dalam tenda dan langsung membaringkannya ke atas brankar yang ada di dalam.

"Mau saya panggilin tenaga medis?" Tanya siswa tersebut dengan sopan.

"Ya boleh." Jawab Devian. Siswa tersebut pun langsung berjalan keluar tendak untuk memanggil tenaga medis yang siap bersedia bila memang ada yang terluka.

Devian yang mengambil tissue untuk membersihkan darah yang keluar dari hidup gadis cantik itu perlahan membersihkannnya. Dan tak lama kemudian, seorang wanita dewasa dengan siswa tadi masuk ke dalam tenda.

CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now