64. Another Secret

16 3 0
                                    

Hay!

Siapa yang capek hari ini? Semangat ya yang PLS, masuk sekolah lagi, mulai kerja lagi 💓

Vote dulu yuk!

Vote dulu yuk!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



64. Another Secret

Lewat beberapa jam setelah kedatangannya ke sini, kini dia sedang menatap wajah gadis yang sedang tertidur dengan pulas dengan tangannya yang memeluk tubuhnya. Devian tersenyum melihat wajah gadis yang kini nampak lebih tenang dibanding di saat dia tak tidur.

Tangannya bergerak mengelus pipi Cershyna, mengingat hal beberapa jam lalu itu bisa dijadikan alasan kenapa dia berada di sini sekarang. Dia menghela nafas samar sembari masih mengelus pipi gadis tersebut.

Sementara beberapa jam lalu saat di mana Devian berada, dia sedang berada di dalam kamarnya. Tepatnya di meja belajarnya, dia sedang belajar melalui buku-buku yang ada di sana. Terlepas dari dirinya yang sedang fokus tiba-tiba saja pintu kamarnya dibuka oleh seseorang yang langsung membuat Devian sedikit terkejut.

"Papa?" Devian bersuara melihat pria paruh baya yang masih menggunakan pakaian rapi yang menjadi pakaian kerjanya.

Ayah Devian yang memiliki nama Adrazzagadariaz itu tersenyum ke arah putranya yang jarang sekali dia temui akibat pekerjaannya yang mengharuskan dirinya selalu berpegian ke tempat-tempat berbeda.

"Adward Papa mau bicara." Adraz berkata.

Sekarang mereka beralih ke ruangan di mana biasanya teman-teman Devian itu bermain. Ruangan kedap suara di mana ruangan itu dapat menampung suara-suara keras sekalipun namun tak membuatnya bocor terdengar keluar ruangan.

"Gimana kabar kamu?" Tanya Adraz pada Devian.

"Baik." Jawab Devian.

"Kamu pasti udah denger dari Zam kalau Papa bakal lebih lama di sini karena urusan pekerjaan Papa." Ujar pria dengan warna mata tak jauh beda dengan Devian.

Menganggukkan kepalanya Devian membalas ayahnya itu.

"Pekerjaan Papa yang di sini lagi kena masalah, tapi gapapa Papa bisa cari kesempatan di sini untuk cari pekerjaan yang gak buat Papa pergi-pergi lagi." Terang Adraz.

Devian kembali mengangguk menyahuti ucapan ayahnya itu, dia juga pun menjawab. "Itu bagus, tapi sebenarnya Adward gak masalah sama pekerjaan Papa itu. Kalau Papa suka gak perlu cari pekerjaan lain supaya bisa tinggal lebih lama di sini."

Adraz terkekeh kecil. "Papa emang suka, itu pekerjaan Papa dari Papa muda. Tapi lama-lama kan Papa makin berumur, perjalanan bisnis sekarang udah mulai dilakuin sama anak muda." Paparnya. Adraz yang menyukai perjalanan yang bisa membuatnya ke tempat-tempat baru sangat merasa beruntung bisa mendapatkan pekerjaan ini. Namun semakin dia pikirkan, waktunya sudah selesai untuk dia melakukan pekerjaan ini.

CERSHYNA | Completed Where stories live. Discover now