03

40.6K 5.5K 115
                                    

______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

Aku bersiap siap di depan cermin yang begitu besar, terdapat banyak ukiran indah di sepanjang pinggiran cermin.

Amoora memakai gaun latihan berwarna abu abu, warna gaunnya begitu indah jika di perpadukan bersama kulitnya yang putih seputih susu, terdapat tali berwarna hitam panjang yang mengikat persis di pinggang.

Modelnya sih seperti tali taekwondo.

Rambut hitam bersurai abu abunya ia ikat dengan model kuncir kuda sehingga menampilkan jenjang lehernya yang begitu indah.

Amoora menambahkan penjepit rambut berbentuk bunga anggrek untuk hiasan di ikat kucirnya.

Ia berjalan ke arah kawasan latihan perang, jika ditanya dimana Moza??.

Moza di tugaskan oleh ibu peri untuk mengecek keadaan gudang.

Amoora berjalan dengan cara melompat lompat dan bernyanyi membuat suara indahnya mengalun sempurna di lorong istana yang begitu sepi.

Sesampai di kawasan latihan, ia melihat seorang pria tegap yang sedang berdiri membelakangi nya.

Dapat Amoora simpulkan jika pria tersebut adalah kesatria Callen.

Amoora berjalan tepat ke arahnya, sedangkan Callen yang mendengar derup langkah mengarah padanya pun membalikan badannya pelan.

Melihat wajah Amoora yang begitu cantik tanpa riasan wajah sedikitpun.

Berbeda sekali dengan apa yang di rumorkan jika putri Amoora memakai bedak yang sangat tebal.

Amoora tersenyum ke arah Callen sehingga sang empu membuyarkan lamunannya.

"selamat siang tuan Callen." sapa Amoora lembut.

Memandang wajah tampan milik Callen, ia memiliki rambut hitam dan mata berwarna coklat tua, kulitnya yang eksotis karna sering terkena sinar matahari saat berlatih.

Jika ditanyai bentuk bodynya??, ya jelas sexy lah, mana ada kesatria gemuk dan bulat, haha.

Callen membungkuk an tubuhnya kepada putri Amoora sebagai tanda hormat.

"saya dengar anda ingin berlatih pedang dengan saya, apakah benar??." tanya Callen.

Walau ia sudah mendengar jawaban ratu peri jika anaknya ingin belajar pedang.

Namun Callen ingin mendengar jawaban terus terang dari orangnya.

"ya tuan Callen, saya ingin belajar pedang agar dapat melindungi diri saya sendiri." jawab Amoora dengan nada semangat.

"tidak usah terlalu formal, panggil aku Callen, lagipula umur kita tidak berbeda jauh." ujar Callen.

Umur mereka hanya berkisar antara 2 tahun, putri Amoora dengan umur 18 tahun sedangkan Callen 20 tahun.

"ah, tentu saja, Callen." ucap Amoora membenarkan.

"kau juga bisa memanggil ku, Amoora." ujar Amoora sekali lagi.

"baiklah, mari kita belajar berpedang."

***

Beberapa hari berlalu, putri Amoora menghabiskan waktu nya dengan makan, tidur, membaca buku dan berpedang.

Ia juga meminta kepada Callen untuk mengajarinya cara mengeluarkan sayap peri.

Anehkan jika seorang peri tidak memiliki sayap, mau di bilang apa nantinya??.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Where stories live. Discover now