10

36.4K 4.8K 25
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________


"akhirnya aku terbebas." ujar Amoora lega.

Saat ini Amoora tengah berada di taman istana kerajaan es, taman yang berisi banyak bunga mawar bermekaran.

Jenis mawar ada banyak sekali di sini, bahkan saking banyaknya membuat Amoora tidak mampu menghitung jumlahnya.

Bau semerbak bunga mawar menghanyutkan pikiran Amoora.

Pukk.

Tiba tiba saja, ada sebuah tangan besar menepuk di pundaknya yang membuat suasana hati Amoora hancur seketika.

Siapa yang menepuk pundaku, tidak sopan sekali!!.

Amoora membalikkan badannya menghadap seseorang yang berani mengganggu nya.

Raja Erkan.

Mata Amoora membola sempurna di kala Erkan berada tepat di depan nya.

Bukannya dia bersama Putri Sherrin yah??.

"salam kepada raja es." sapa Amoora gugup.

Ayolah, siapa yang tidak akan gugup jika sudah berhadapan dengan malaikat mencabut nyawa.

Erkan memandang wajah cantik Amoora dengan pandangan datar.

Sedangkan Amoora, ia sudah misuh misuh berfikir untuk pergi dari hadapan pria tampan berwujud malaikat pencabut nyawa ini.

"aeh, bukankah anda tengah berbincang bincang dengan putri Sherrin?, kenapa anda bisa berada di sini Raja es?." tanya Amoora canggung.

Erkan mengerut bingung, kenapa gadis di depannya ini seperti menjodoh jodohkan dirinya dengan putri dari klan duyung.

"kau gadis yang menolongku tempo lalu kan?." ujarnya tiba tiba mengalihkan pembicaraan.

Suara tegas nan sexynya mengalun indah di telinga Amoora.

Amoora melotot tak percaya, ternyata raja es masih ingat dengan kejadian tempo lalu, dia pikir Raja Erkan sudah melupakan nya.

"ahaha, menolong apa??, aku tidak pernah menolongmu, mungkin kau salah orang." elak nya.

Amoora tidak mau terlibat apapun dengan Raja Erkan ini.

"bohong." tegasnya dingin.

Erkan masih ingat persis wajah gadis yang ia temui tempo lalu, walau Amoora kini berubah drastis menjadi gadis yang sangat cantik, namun Erkan masih ingat wajah Amoora dulu.

"tidak mungkin, kau pasti salah orang." elak Amoora sekali lagi.

Amoora bergegas pergi dari pandangan Raja Erkan secepatnya, sebelum itu, pergerakan Amoora terhenti di kala Erkan berkata.

"ini milik mu kan??." ujarnya memperlihatkan sesuatu.

Amoora membalikkan badannya menghadap Raja Erkan yang tengah memegang sebuah barang.

Penjepit rambutku!!.

Pantas saja Amoora mencari penjepit rambutnya kemana mana namun tidak juga ketemu.

Ternyata di tangan Raja Erkan toh.

Eh, kenapa Raja Erkan bisa mendapatkan penjepit rambutku??.

"bagaimana bisa jepit rambut ku berada di tanganmu??." tanya Amoora penuh selidik.

"kau menjatuhkannya saat menolongku." jawabnya singkat.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang