Extra Part 2

25K 2.6K 139
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

beberapa tahun berlalu

Aku memandang luas taman lewat jendela kamarku sembari menghirup udara segar sebanyak yang aku mampu.

Hari ini adalah hari kebebasan ku karna para suamiku sedang pergi mengurusi kerajaan masing masing.

"Amoora! lihatlah apa yang aku bawa!" seorang pria tiba tiba saja datang memanggil ku lewat pintu ruang kamar.

"Daniel kenapa kau kemari?" ujarku khawatir.

"tentu saja untuk menemuinu Amoora, ck! pria tua itu memang sengaja menjauhkan mu dariku yah Amoora." kesal Daniel.

"bagaimana bisa kau masuk ke dalam sini? bukankah ada banyak pengawal yang berjaga di luar kamar." ujarku penasaran.

Seluruh suamiku memang menjagaku dengan sangat ketat, mereka bahkan tak segan segan memerintahkan 1.000 pengawal hanya untuk menjaga kamarku.

Bayangkah saja, hanya satu kamar bisa di kawal 1.000 pengawal untukku, ck, hanya suami saja yang melakukannya.

Bukan untuk menjaga ku dari orang orang yang jahat, melainkah untuk menghalangi anak anakku datang ke kamarku kemudian mengambil kasih sayang secara diam diam.

Gila bukan?

"aku membunuh semuanya." ujar enteng.

Ya ya, aku sudah menduga jika Daniel akan membunuh para pengawal yang ada, asal kalian tahu yah, diumur Daniel yang terbilang cukup muda ini, dia merupakan psicopath yang amat amat handal, bayangkan saja, pria berumur 18 tahun yang seharusnya merasakan masa mudanya malah dengan mudahnya membunuh 1.000 orang sekaligus.

Dan lihatlah wajah tampan anakku saat ini, tidak ada tampang bersalahnya sedikitpun.

Aku terkagum kagum padamu nak!

"kau harus menghidupkan mereka kembali setelah ini Daniel, jika sampai ayahmu tahu kau telah membunuh prajurit yang berjaga di kamar ku, mereka pasti akan langsung membunuhmu." tegasku.

Daniel ini memiliki ilmu yang bisa menghidupkan seseorang yang telah tiada, maka dari itu aku langsung memintanya menghidupkan semua prajurit yang berjaga di sekitar kamarku.

Hebat bukan? ya iyalah, orang bapaknya penyihir gituloh, tepuk tangan buat Daniel dulu dong.

"iya iya." ujarnya pasrah.

"lihatlah Amoora, aku membawakan ini untukmu." ujarnya memperlihatkan sesuatu.

Sebuah bunga mawar emas yang begitu menyilaukan telah terangkai dengan indah menjadi buket bunga.

"aku mencarinya sampai ke hutan Dirfis hanya untukmu Amoora." ujarnya.

"hah, hutan Dirfis? kenapa kau sampai ke hutan Dirfis Daniel? hutan itukan sangat berbahaya, jika dirimu kenapa napa bagaimana?" ujarku khawatir.

Bagaimana tidak, hutan Dirfis adalah hutan terlarang, dimana hanya orang orang yang memiliki mana besar yang bisa masuk ke dalam, yah, aku tahu jika Daniel memiliki mana cukup besar, namun tetap saja, seorang ibu akan mengkhawatirkan jika anaknya kenapa napa.

"aku tidak apa apa Amoora, lihatlah, tubuhku bahkan masih utuh tanpa cacat sedikitpun." ujar nya memperlihatkan tubuhnya dengan membuka baju yang Daniel pakai sehingga menampilkan dada bidang sang pria.

"tutup bajumu itu Daniel! jika ayahmu tahu kalau kau memamerkan tubuhmu itu pada ibu, habislah kau!" tegurku melotot.

Aku tak mau Daniel jadi korban kekejaman para suamiku hanya karna memamerkan tubuhnya kepadaku.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Where stories live. Discover now