19

29.8K 3.9K 18
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

Putri Amoora dan raja Ezra mendaratkan kakinya di sebuah taman salju.

Taman dengan berbagai tumbuhan bunga mawar yang bermekaran dengan berbagai warna yang unik, letak taman masih berada di kerajaan es.

Eh, aku masih di kerajaan es??

Lingkungan ini masih berada di sekitar istana kerajaan, taman yang terletak di ujung timur istana es.

"em, raja penyihir, terimakasih karna telah membantu ku menghindari raja Erkan." ujar Amoora terasa canggung.

Jujur, ia bersyukur karna raja Ezra mau membawanya kemari agar menghindari raja Erkan.

Melepaskan cekalan tangan nya dari Putri Amoora, Ezra berdehem pelan, wajah rupawan masih setia dengan tampang datarnya.

"aku tidak membantu mu." jawabnya singkat.

Mendengar itu membuat Amoora mengerutkan kening bingung, jika raja Ezra tidak membantu dirinya guna menghindari raja es, lalu apa??.

"adikku ingin bertemu denganmu." ujar raja es sekali lagi, ia tahu apa yang dipikirkan oleh gadis sebelah.

Amoora mangut mangut, oh, jadi raja Ezra mengajak nya kesini hanya untuk adiknya.

Tapi, dimana adik Ezra itu??.

"kakak!!."

Suara teriakan seorang perempuan masuk ke indra pendengaran Amoora dengan jelas, ia membalikan tubuhnya guna melihat siapakah seseorang yang telah berteriak sebegitu kencangnya.

Gadis dengan rambut berwarna hitam muda berlari tergesa gesa ke arahnya, wajah cantik imut nampak semangat dan berbinar saat melihat Putri Amoora.

Dia adik raja Ezra, putri Alifia.

"jangan berlari lari." peringat Ezra  menatap tajam adiknya.

Sang adik menyengir lebar, sepertinya tatapan tajam pemberian raja Ezra hanya dianggap angin lalu olehnya.

Aku bangga dengan keberanian mu nak

Putri Alifia mendekat ke arah putri Amoora, raut wajah yang begitu semangat hingga memancar kan sebuah cahaya.

Senyumannya begitu menyilaukan

"hai kak Sarry!." sapanya begitu ramah.

Raut senyuman putri Alifia tak pernah luntur sedikitpun, bahkan mata nya menyipit membentuk bulan sabit yang melengkung.

"ha-

Balasan sapa Anoora terpotong oleh perkataan raja Ezra yang menyela.

"nama nya bukan Sarry, tapi putri Amoora Pristzon." ujarnya memotong, raut wajah datar selalu ia perlihatkan.

Di lihat dari ekspresi putri Alifia sekarang, nampak terkejut bukan main dengan perkataan kakaknya itu.

Amoora juga tidak kalah terkejutnya, bagaimana bisa raja Ezra mengetahui nama aslinya??.

Oh iya, bukankah tadi raja Erkan menyebut namaku di depan raja Ezra.

Tapi ada pertanyaan menyangkut di benaknya.

Bagaimana dia tahu jika aku berada di istana raja es.

Bukankah aneh, padahal Amoora sudah menyamar dengan sempurna tanpa meninggalkan jejak agar raja Ezra tidak tahu identitas asli Amoora serta tempat dimana ia menginap.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang