22

27.5K 3.9K 133
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

Brukkk.

Pintu kamar pribadi raja es di dobrak menggunakan kaki jenjang milik Putri Amoora, digenggamnya terdapat sebuah nampan berisi air hangat untuk mengompres dan bubur yang entah terbuat dari apa.

Setelah sampai ke istana es, Amoora langsung bergegas menuju ruangan Erkan.

Ia tak mau basa basi, menghemat waktu agar ia dapat beristirahat dengan tenang, seluruh badannya pegal karna terlalu lelah berada di dalam kereta.

Ingin rasanya tubuh ini merebah di atas kasur yang empuk nan sejuk, pasti nyaman~

Baiklah, demi rebahan lihai lihai, mari mengerjakan tugas menyembuhkan raja Erkan sedeng itu.

Huhuy, rasa rasanya Amoora telah berpindah profesi dari seorang putri menjadi tabib raja es.

Daebak!!.

Amoora menghampiri ranjang raja Erkan, dimana sang empu tengah tertidur sembari menutup mata.

"tidak usah berpura pura tidur, aku tahu jika dirimu masih sadar." ujar Amoora dingin, meletakan nampan ke atas meja yang sudah tersedia.

Dan benar saja, mata Erkan kian membuka, raut wajah pucat nya seketika berubah menjadi bahagia.

Dasar Erkan sedeng!!

"bagaimana bisa sampai kau kerancuan??." tanya Amoora penuh selidik.

Menempelkan telapak tangannya di kening pucat raja Erkan, suhunya nampak sangat panas.

"aku sengaja meminum nya." jawabnya dengan enteng.

Mendengar itu membuat Amoora terkejut, apa katanya??, sengaja meminumnya??, apa pria yang satu ini sudah gila!, meminum racun sendiri seperti ingin bunuh diri.

Bukan gila di bagian situ sih, masalahnya KENAPA IA INGIN DI OBATI JIKA MAU BUNUH DIRI!!, huhhh, sepertinya pria ini memang sangat gila.

Bahkan kegilaan nya melebihi orang orang gila yang pernah Amoora temui di jalan.

"lalu, kenapa kau memintaku menyembuhkan mu jika kau meminum racunnya sendiri, bukannya kau mau bunuh diri." kesal Amoora.

"untuk menghalangimu bertemu dengan ksatria Callen." jawabnya jujur.

Suaranya terdengar begitu serak, mungkin karna racun yang masih menyangkut di tenggorokan nya itu.

Aku kagum dengan kejujuran mu raja Erkan.

Bahkan karna rasa kagumku yang begitu besar, ingin rasanya aku mencabik cabik wajah menjengkelkan mu yang sayangnya sangat tampan!.

"alasanmu tak masuk akal raja es." ujar Amoora bingung.

Mana mungkin raja es mau meminum racun hanya karna untuk menghalangi dirinya bertemu dengan kesatria Callen.

Apakah dia cemburu??, haha, mana mungkin!, bukankah raja Erkan menyukai putri Sherrin.

Eh, bicara soal putri Sherrin.

Akhir akhir ini Amoora tak pernah melihat putri Sherrin semenjak kejadian ia tercebur ke dalam kolam, Amoora juga belum sempat meminta maaf kepada putri Sherrin karna telah membuatnya tertuduh.

"akalku hilang semenjak kedatanganmu." jawabnya lemah.

Apaan sih gaje!!

"racun apa yang kau minum??." tanya Amoora, memegang botol kecil berwarna biru.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Onde histórias criam vida. Descubra agora