26

24.7K 3.4K 65
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

Amoora berjalan di lorong istana peri dengan begitu riang, meloncat dan bernyanyi seperti anak kecil yang sedang bermain.

Para pelayan gemas dengan sikap putri Amoora bak anak kecil.

Mereka pikir, putri Amoora tak akan pernah berubah hingga sekarang, tetapi dugaan mereka salah.

Selepas kejadian beberapa hari lalu menyebabkan putri Amoora tercebur ke danau emas hingga hilang ingatan, putri Amoora semakin berubah.

Tidak ada lagi sifat angkuh dan sombong yang sering Amoora perlihatkan, sekarang hanya ada sifat penyayang, baik dan agak ceroboh.

Prangg.

Seperti ini contohnya.

Amoora tak sengaja menyenggol vas bunga berukir bunga anggrek dengan ukuran yang begitu besar saat ia tengah melompat lompat di tengah jalan.

"hehe, aku tidak sengaja, sumpah." cengenges Amoora tak enak.

Para pelayan di buat longo dengan sifat putri Amoora yang sekarang, nampak aktif dan semakin bar bar.

"itu bukan salahku, salahkan saja vas nya, kenapa dia berdiri di samping dinding seperti menghalangi jalan sini, jadi wajar saja jika tertabrak badanku." ujar Amoora menyalahkan vas yang jelas jelas tidak bersalah.

"tidak apa apa nona Amoora, kau benar, vas nya yang salah, kenapa dia berdiri di samping dinding hingga menghalangi anda saat berjalan." ujar pelayan tersebut tersenyum kikuk.

Buat apa marah??, vas bunga ini milik putri Amoora sendiri.

Mau memarahi??, yang memecahkan vas berharga ini kan putri Amoora, bukan pelayan itu.

"aku akan membersihkan kekacauan nya." ujar Amoora membungkuk an badannya guna mengambil pecahan vas bunga yang berserakan.

Pelayan tersebut menghalangi Putri Amoora yang akan memungut pecahan pecahan vas bunga.

"tidak usah putri Amoora, ini pekerjaan saya, anda tidak perlu membersihkan pecahan pecahan vas yang berserakan, saya takut jika anda akan terluka karna pecahan vas." ujarnya khawatir.

"hey, tidak apa apa, aku akan berhati hati saat mengambil pecahkan nya kok, lagipula aku sedikit bersalah dalam hal ini karna berjalan melompat lompat hingga tak melihat vas sebesar gaban di depanku." ujar Amoora kukuh ingin membantu.

"tapi nona~."

"tolong ambilkan wadah untuk menampung pecahan ini." perintah Amoora dengan nada tegas.

Dengan berat hati pelayan tersebut pun menurut, jujur, ia takut jika putri Amoora kenapa napa karna pecahan vas bunga yang nampak sangat tajam.

Ia bergegas menjauh guna mengambil wadah untuk menampung pecahan vas.

Amoora memungut pecahan pecahan tersebut menjadi satu kemudian di kumpulkan agar mudah di masukan ke dalam wadah.

Tangan mulus putih bersihnya tak sengaja tergores pecahan vas yang begitu tajam.

"awss." ringisnya.

Goresan itu tak main main, daras segar mengucur deras di bagian telapak tangan nya yang tergores.

"ini nona Amoora." ujar pelayan itu secara tiba tiba.

Dengan cepat, Amoora menyembunyikan luka di telapak tangan ke belakang gaun.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Where stories live. Discover now