27

23.8K 3.4K 81
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

Amoora sudah bersiap siap dengan gaun sederhananya, menatap penampilan di depan pantulan cermin berukuran besar.

Gaun berwarna biru abu abu model sederhana, panjang gaun sampai mata kaki, rambut yang terurai dengan jepit rambut berbentuk mawar yang telah di kembalikan oleh Raja Erkan.

"apakah anda sudah siap nona Amoora?" tanya Moza setelah masuk ke dalam kamar Putri Amoora.

"ya, aku sudah siap Moza." jawab Amoora menengok ke arah Moza berada.

"ayo Moza." ajak Amoora menarik tangan gadis yang lebih tua darinya itu untuk keluar kamar.

Amoora sudah tidak sabar untuk berkeliling ke pasar kerajaan peri.

Mereka pergi ke pasar menumpangi kereta kuda yang terkesan sederhana, ini permintaan dari Amoora sendiri.

Setelah sampai di sekitar pasar, Amoora dan Moza keluar dari kereta kuda, banyak orang orang yang melirik ke arah Amoora berada.

Bagaimana tidak, seorang gadis cantik putih seputih kulit susu ini rela datang ke pasar kumuh dengan banyak orang berdesak desakan.

"kau mau beli keperluan apa Moza??." tanya Amoora penasaran.

"kita akan membeli sayuran, buah buahan dan daging untuk persiapan sarapan Nona Amoora." jawab Moza dengan nada sopan.

"jangan panggil aku Amoora di sini Moza, aku ini sedang dalam keadaan menyamar, jadi panggil aku Sarry saja, oke???" ujar Amoora serius.

Amoora sedang dalam mode menyamar, jadi wajar saja jika Amoora melarang Moza untuk menyebutkan nama nya kemungkinan semua orang akan mengenali Putri Amoora.

"hah?? o-oke?? apa itu kata oke Nona??" bingung Moza mendengar kata 'oke yang berasal dari mulut nonanya.

"oke artinya baik, bagaimana??." jelas Amoora mengangkat dagu bangga.

"bahasa apa itu Nona, saya tidak pernah mendengar bahasa tersebut." tanya Moza penasaran.

Pasalnya di dunia ini tidak ada bahasa seperti apa yang dikatakan
Putri Amoora.

"aku membuatnya sendiri, bagus kan??." sombong Amoora mengangkat dagu nya bangga.

Lihatlah, bahkan kepala gadis itu kian membesar.

"wahh benarkan, sungguh, anda sangat berbakat Putri Amo-

Amoora menatap tajam ke arah Moza yang hendak memanggil namanya.

"maaf Nona Sarry, hehe." cengenges Moza dikala menyadari kesalahan dalam berbicara.

"ya, ya, sudahlah, lebih baik kita berbelanja daripada berbicara tidak jelas." ujar Amoora mengalah.

Menganggukan kepalanya, Moza pun membimbing Putri Amoora tuk berjalan masuk ke dalam area pasar.

"kita beli sayuran terlebih dahulu Nona Sarry." ajak Moza menggandeng tangan mulus Putri Amoora.

Amoora yang di pegang pegangpun hanya bisa pasrah dan mengikuti kemana Moza membawanya.

Saat sudah berada di depan penjual sayuran, Moza dan Amoora tengah asik memilih milih sayuran yang akan di beli.

Amoora melirik buah wortel berwarna orange merah, banyak perbedaan di antara sayuran dunia asli Sarry dan dunia novel milik Amoora.

Jika wortel di dunianya dulu berwarna orange berbentuk panjang dengan kuncup daun yang ada di ujung wortel, disini berbentuk bulat dengan warna orange merah tanpa adanya kucup daun.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Where stories live. Discover now