40

16.8K 2.4K 40
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

"Amoora." panggil Raja Saffier di depan pintu kamar Putri Amoora.

Raja Saffier berkunjung kemari sekedar menjenguk dan mengajak sarapan bersama Putri Amoora.

Serasa tak ada jawaban, Saffier langsung masuk ke dalam kamar Amoora tanpa permisi.

"Amoora!" teriak Saffier agak kencang di kala melihat ruangan yang terasa sunyi.

Saffier mengecek ke kamar mandi, namun tetap saja kosong, hatinya kian khawatir, Saffier takut Amoora menghilang.

"AMOORA!" teriak Saffier sekali, jujur, hatinya sangat khawatir memikirkan gadis tercinta.

"ada apa Saffier?" tanya Raja Erkan yang baru saja masuk ke dalam kamar Amoora bersamaan dengan Raja Darren, tujuan mereka sama, untuk menjenguk gadis mereka.

"Amoora tidak ada di kamar." ujar Saffier khawatir, raut wajah yang biasanya menampilkan raut dingin kini berubah drastis menjadi ekspresi khawatir.

"bagaimana bisa?" kini Raja Darren yang angkat bicara.

"aku juga tidak tahu, saat aku masuk ke dalam kamar Amoora, tiba tiba saja dia sudah tidak ada diruangan, dan sepertinya Amoora diculik, tidak ada bau bau Amoora di sekitar kerajaan ini, dan portal keamanan yang ku buat tidak ada reaksi apapun jika Amoora pergi dari kerajaan." ujar Saffier, ini rekor berbicara panjang sepanjang hidup Saffier di dunia ini.

"kau benar, seseorang yang telah membawa Amoora pasti memiliki ilmu sihir yang cukup kuat, dia pergi tanpa meninggalkan jejak sedikitpun." ujar Raja Darren.

"bahkan bau aroma Amoora tidak bisa aku lacak." ujar Raja Erkan kelabakan sendiri.

"bodoh, seharusnya kita tidak meninggalkan Amoora sendiri di kamar jika tahu akan terjadi seperti ini." lirih Saffier.

"ini semua salah kalian berdua! seharusnya kalian tidak mengajakku keluar kamar Amoora, keadaannya jadi seperti ini kan! Putri Amoora diculik karna tidak ada yang menjagai!" seru Darren amarah.

Bugh.

"ini terjadi bukan salah kami, itu salah penculik itu sendiri karna telah mengambil kesempatan pada saat kita tidak ada di samping Amoora!." seru Raja Erkan menggebu gebu.

"sudahlah, daripada bertengkar, lebih baik kita pergi mencari keberadaan Putri Amoora." lerai Saffier.

"dan sepertinya, aku tahu siapa dalang penculikan Amoora." ujar Saffier berdesis.

"siapa?"

"Raja Ezra." terka Raja Saffier, siapa lagi kalau bukan Penyihir jadi jadian itu, Ezra pasti mensabotase aroma Amoora agar tidak di ketahui oleh Saffier, Darren dan Erkan.

"Penyihir itu! awas saja, akan aku membunuh pria itu saat ini juga!"

"kau tidak bisa membunuhnya, karna dia, salah satu bagian dari kita bertiga."

"AKHH SIALAN!"

***

"ada keperluan apa sehingga Ratu Desy datang ke ruanganku?" tanya Ratu Pristzon kepada Ratu Desyzabeth yang berkunjung ke kamar ruangannya.

"aku ingin meminta pertanggung jawaban darimu Ratu Pristzon!" tegas ratu Desy marah.

"tanggung jawaban apa maksudmu Ratu Duyung?" bingung Ratu Pristzon.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Where stories live. Discover now