13

32.9K 4.4K 166
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

Tubuh Putri Amoora di baringkan di atas kasur milik besar miliknya sendiri, para tabib istana berbondong bondong mengecek keadaan Putri Amoora yang tak sadarkan diri.

Putri Sherrin, Raja Erkan dan Putra mahkota Saffier tengah menunggu tabib mengecek keadaan Putri Amoora.

Putra mahkota Saffier mendengar kabar jika Putri Amoora tercebur ke kolam hingga tak sadarkan diri.

Dengan langkah cepat, putra mahkota Saffier pergi menghampiri kamar Putri Amoora untuk menjenguk keadaan Amoora, ia melirik Putri Sherrin yang tengah berdiri sembari menunduk sedih.

Pasti ini dia biang keroknya, pikir putra mahkota Saffier.

Banyak bangsawan yang mengatakan jika Putri Sherrin lah mendorong Putri Amoora hingga tercebur ke dalam kolam kerajaan es.

Saffier menggeram, kenapa gadis ikan ini tega sekali mendorong Putri Amoora yang jelas jelas tidak memiliki salah apa apa.

"bagaimana dengan keadaannya??." tanya Saffier cepat saat tabib istana selesai mengecek keadaan Putri Amoora.

Wajah putra mahkota Saffier terlihat sangat datar, namun tidak dengan matanya yang menunjukan kekhawatiran.

"Putri Amoora baik baik saja, ia hanya terlalu syok hingga tak sadarkan diri untuk sementara." ujar tabib menjelaskan.

Memandang dua pria tampan tersebut itu dengan pikiran aneh, kenapa mereka begitu khawatir dengan keadaan Putri Amoora.

Raja Erkan dan putra mahkota Saffier mengangguk, menyuruh tabib tersebut untuk keluar ruangan.

"baiklah, kalau begitu saya pamit undur diri yang mulia." tunduknya hormat.

Raja Erkan membalas dengan deheman, tabib tersebut keluar dari ruangan Putri Amoora bersamaan dengan tabib lainnya.

Brukk.

Pintu kamar Putri Amoora terbuka keras oleh wanita anggun dengan tampang khawatir nya.

Mengaggetkan ketiga orang yang tengah berada di dalam ruangan.

Dia ibu peri, ratu Pristzon.

Ratu Pristzon sangat syok saat mendengar kabar jika anaknya tercebur ke dalam kolam taman istana.

Ratu Pritszon bergegas menuju ranjang milik sang anak yang tengah berbaring lemah.

Raut wajah Ratu Pristzon nampak sangat khawatir nan sedih, Amoora adalah berlian berharga bagi Ratu Pristzon, anak semata wayang yang ia besarkam hingga umur sekarang.

"Amoota sayang." panggil Ratu Pristzon pelan.

Nada suara isakan mengalun indah di ruangan sepi ini, Putri Sherrin menunduk an kepalanya merasa bersalah.

"Amoora sayang, ayo bangun."

Isakan Ratu Pristzon masih ada, suara kian membesar di saat Putri Amoora belum juga terbangun.

"eghhh." leguhan terdengar dari bibir sexy Amoora.

Matanya mengerjap erjap bersiap untuk membuka sempurna, Amoora menyesuaikan cahaya di sekitar.

Disaat matanya terbuka sempurna, ia memandang 4 orang yang tengah berdiri di sekitarnya.

Gue belum mati??

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang