31

20.9K 3K 29
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

"kenapa anda memanggilku kemari? ibunda?" tanya Amoora pada wanita cantik yang ada di depan nya.

Pagi ini, Amoora mendapatkan perintah jika ia harus datang ke ruang kerja milik Ratu Pristzon, katanya sih, untuk membahas sesuatu.

Ratu Pritszon menoleh ke sumber suara, menatap gadis cantik imut yang tengah di landa kebingungan, sepertinya anak gadisnya itu terlalu penasaran.

Dia mengambil bungkusan besar dari dalam lemari besar yang sudah tersedia, berjalan ke arah Putri Amoora berdiri, kemudian menyerahkan bungkusan besar tersebut kepada anaknya.

"untukmu Amoora." serah Ratu Pristzon menyerahkan bungkusan.

Amoora menerima bungkusan tersebut, banyak pertanyaan yang begejolak di lubuk hatinya, siapa yang memberikan bungkusan besar ini? ibundanya? tidak mungkin, jika Ratu Pritszon memberikan sesuatu, dia langsung memberikan nya secara terang terangan, bukan terbungkus atau apalah.

Dan, hari ini jelas jelas bukan hari ulang tahun Putri Amoora, lalu, dari mana asalnya hadiah tersebut?

"hadiah dari kerajaan serigala." ujar Ratu Pristzon seakan tahu apa yang dipikirkan anak gadisnya.

Kerajaan serigala? kenapa mengirim bungkusan sebesar ini? dan, siapa yang mengirimnya?

Masa Saffier sih, ah, tidak mungkin!

"bungkusan apa ini ibunda? kenapa kerajaan serigala mengirim ku bungkusan besar ini? lalu, siapa yang mengirimnya?" tanya Amoora bertubi tubi.

Jujur, masih banyak pertanyaan yang ingin Amoora lontarkan saat ini, namun mulut sexy nya hanya bisa melontarkan pertanyaan segitu saja.

"jika kau ingin mengetahui siapa yang mengirim bingkisan itu, maka bukalah, dan ibunda mohon, setujulah dengan apa yang ada di dalam isi bungkusan itu, Amoora." ujar Ratu Pristzon lembut.

Seseorang yang mengantarkan bungkusan tersebut berkata, bujuklah Putri Amoora agar mau menyetujui isi dalam bungkusan tersebut.

Awalnya Ratu Pristzon menolak, dia tidak mau memaksa anaknya untuk menyetujui permintaan pria tersebut.

Namun, karna pria yang memberi bungkusan tersebut memaksa dan mengancam Ratu Pristzon, Ratu Pristzon pun setuju.

Lagipula, pria tersebut sudah berkata.

"isi bingkisan itu tidak ada hal yang berbahaya, aku hanya mengirimnya sebuah barang yang mungkin saja barang itu akan di sukai oleh Putri Amoora."

Hm, dengan ogah ogahan, Ratu Pristzon setuju, lagian, pria tersebut merupakan salah satu dari orang terpengaruh di seluruh dunia ini.

"baiklah ibunda, kalau begitu, Amoora ingin kembali ke kamar untuk membuka bungkusannya." pamit Amoora.

Ratu Pristzon mengangguk, mempersilakan anak gadisnya untuk kembali ke kamar pribadinya. sendiri.

Ceklek.

Pintu ruang kerja milik Ratu Pristzon ditutup pelan oleh Putri Amoora, meninggalkan ratu Pristzon yang masih terdiam.

"aku rasa, pria itu menyukai mu, Amoora sayang." gumam Ratu Pristzon tersenyum lembut, sembari menatap pintu ruang kerja yang tertutup.

***

"hm, ayo kita buka bungkusan besar, sebesar gaban ini." gumam Amoora serius.

Setelah sampai ke kamarnya, dia langsung menutup pintu kamar rapat rapat, meletakan bungkusan besar itu tepat di atas kasur miliknya.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin