23

27.9K 3.6K 38
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

"eughh."

Leguh Amoora terdengar jelas di sekitar ruangan, ia mengerjapkan matanya pelan guna menyesuaikan cahaya yang masuk.

Saat matanya terbuka sempurna, mimik wajahnya berubah menjadi terkejut.

Bagaimana tidak, seorang pria tampan bersurai putih tengah tertidur lelap sembari memeluk tubuh ramping milik Amoora dengan erat.

Apakah aku tidur bersama nya??

Amoora terdiam, memandang wajah tampan milik raja Erkan yang tertidur, sungguh, ukiran di setiap celah nya begitu rinci sehingga nampak sangat sempurna.

Dan jangan lupakan bibir sexy nya yang begitu menggoda.

"eh."

Raja Erkan tiba tiba saja terbangun, dengan cepat, Amoora menutup mata nya kembali.

Tak lucu kan jika dirinya kepergok sedang memandangi wajah tampan milik Raja Erkan.

"berhentilah berpura pura tertidur, aku tahu jika kau sudah bangun." ujar Erkan dengan nada dingin.

Memang sendari tadi Erkan itu sudah terbangun, namun karna terlalu nyaman berpelukan dengan putri Amoora membuat Raja Erkan malas untuk membuka matanya.

Amoora meringis pelan, huhu ternyata raja Erkan tahu jika Amoora telah memperhatikan nya.

Ia membuka mata menatap iris biru langit milik raja Erkan yang di balas tatapan yang sama.

"maaf kan aku raja es, aku malah terlelap tidur di kamarmu." ujar Amoora merasa tak enak.

Jujur saja, Amoora tak sengaja tertidur di kamar raja es, kasur besar yang begitu empuk membuat dirinya nyaman dan jatuh terlelap, ketambahan rasa lelah nya yang membuat Amoora semakin ingin beristirahat dan tidur.

Huhu, apakah dia akan menghukum ku karna telah lancang tidur di kamar pribadinya.

"kenapa kau meminta maaf, aku malah senang jika kau tidur denganku." ujarnya memeluk erat pinggang ramping Amoora.

Dasar pria gila!

"lepaskan aku!." pekik Amoora kesal, ia berusaha memberontak dari rengkuhan Raja Erkan yang begitu erat.

"tidak akan." ujarnya mendusel dusel hidungnya tepat di leher Amoora.

Brukk

Kaki mungil putih mulus milik Amoora mendarat mulus di bagian atas selangkah Erkan, atau bisa di bilang 'si anu.

"awss." ringis Erkan memegang milik nya yang begitu sakit, apalagi bokong nya yang mendarat mulus di atas lantai marmer yang begitu dingin.

Sungguh, tendangan Amoora memang tak main main, bahkan milik Erkan nampak berdenyut kian sakitnya.

Haha, rasakan tendangan mulus milik Sarry Alexa ini!

Amoora menatap puas wajah tampan Erkan yang merintih kesakitan sembari memegang anunya, inilah akibatnya karna memeluk seorang gadis tanpa izin.

"kau kejam Amoora!." pekik Erkan marah sekaligus kesal.

Ada yang berbeda, Erkan yang biasanya marah dengan menghancurkan segala yang ada di dekatnya, kini hanya menampilkan ekspresi kesal.

"bodoamat!." cuek Amoora sinis.

Bergegas keluar kamar Erkan tanpa memikirkan rambut nya yang seperti rambut singa.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Where stories live. Discover now