juunana ; salah paham

142 65 198
                                    

Sejak hadirnya nyawa dalam tubuh Jenar, Yutaka 80% lebih peduli padanya. Dia selalu memanjakan Jenar untuk tidak melakukan apapun, dia tidak ingin sang istri kelelahan, terlebih sekarang embrio itu sudah berkembang menjadi jabang bayi.

"Kamu harusnya ikut berburu dengan mas Setyo dan mas Mada," sindir Jenar dengan candaan.

"Berburu bisa dilakukan oleh yang lain, tapi mengurus kamu, hanya aku yang boleh melakukannya."

"I-iya aku tau, tapi aku masih bisa melakukan apapun sendirian."

"Tidak, kamu mungkin bisa, tapi anak kita?"

Entah sudah berapa kali, Jenar masih saja tersentuh saat Yutaka mengatakan 'anak kita'.

"Baiklah tuan Jepang."

Yutaka tertawa kecil. "Wow, sudah lama kamu tidak memanggilku dengan panggilan itu."

Jenar berpikir. "Benar juga. Kalau begitu aku akan memanggilmu seperti itu mulai sekarang."

"Apa? Tidak, aku tidak setuju."

"Kenapa, tuan Jepang?"

"Jenar, hentikan."

"Tuan Jepang yang manis," godanya.

"Sayang ..."

Jenar tercekat. Setiap Yutaka memanggilnya begitu, membuatnya merasa sangat spesial.

"I-iya deh, nggak manggil tuan Jepang lagi."

Yutaka tersenyum sambil mengusap kepala istrinya.

Malam ini Jenar terbangun karena ingin pipis, tapi begitu terbangun dia tidak mendapati suaminya di sisi

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Malam ini Jenar terbangun karena ingin pipis, tapi begitu terbangun dia tidak mendapati suaminya di sisi.

Dia pun pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan pipisnya kemudian pergi mencari Yutaka. Langkahnya terhenti saat melewati ruangan yang diyakini adalah tempat berkumpulnya para pejuang kalau sedang menyusun rencana penyerangan.

Beruntung pintunya tidak tertutup rapat, Jenar bisa mengintip sedikit dari celah sempit itu.

"Kita harus bergerak cepat," ucap Setyo.

"Ah sial! Aku sebenarnya nggak percaya sama Seno sejak awal, anak itu benar-benar pengkhianat!" Hardik Mada.

Tidak ada yang mengetahui bahwa Yutaka mengajari Seno bahasa Jepang kecuali Jenar, mengetahui Seno melakukan pengkhianatan membuat Yutaka merasa sangat bersalah, dia merasa sudah memberi akses kemudahan untuk Seno melakukan pengkhianatan itu.

Camellia [✓]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ