sanjuuichi ; malam kerinduan

136 44 169
                                    

[area dewasa 1821 !! chapter ini mengandung konten dewasa, bagi yang belum cukup umur atau tidak siap mohon di skip saja bagian anunya ya, tapi tetep pencet bintang hehe]

Yutaka memperhatikan raut wajah Jenar yang tampak berpikir keras. "Hei ada apa?"

Jenar tersadar. "Aku hanya berpikir haruskah kita mengganti nama-"

"Tidak apa-apa, aku suka namanya. Haraki ... terdengar cukup Jepang," ucapnya diiringi tawa.

"Tapi kamu bilang Makihara bukan namamu."

"Tidak apa-apa, bagaimana dengan nama belakangnya?"

"Nggak ada."

"Kalau begitu namanya Haraki Matsumoto."

Jenar tersenyum kecil mendengar nama belakang yang disematkan Yutaka dari nama keluarganya. "Ah berarti kamu menipuku dengan nama palsu?"

"Bukan hanya kamu, tapi semua orang."

"Semua orang? Apa maksudmu?"

Yutaka menatap Jenar lekat. "Jadi, aku adalah anak-"

"Aku pulang, mbak Jen-EH?!"

Sri mengucek matanya begitu melihat Yutaka disana duduk dengan Jenar.

"MAS YUT-"

"Sstt Haraki baru aja tidur," pangkas Jenar dengan jari di depan bibir.

Sri geregetan, dia memeluk erat si kakak ipar. "Mas Yutaka ... ini nggak bohong kan, mbak? Mas Yutaka kembali!" Jerit Sri tertahan.

"Kalau bohongan mana bisa kamu meluk dia, Sri."

"Sri masih ingat sama mas, ya? Sudah kelas berapa sekarang?"

"Iya lah Sri masih ingat! Sri kelas lima SD mas."

"Sama kayak Yuki, masih ingat Yuki?"

"Masih! Masih banget!"

"Yaudah yuk ngobrolnya lanjut di luar ya, kasihan nanti Haraki kebangun," ajak Jenar yang bangkit lebih dulu. "Makan dulu kamu Sri, tadi pagi belum sempat sarapan."

"Iya mbak iya, mas udah makan?" Tanyanya antusias.

"Iya mas sudah makan."

Pun siang itu keadaan rumah Jenar penuh haru sukacita dan kebahagiaan atas kembalinya Yutaka. Sebuah keajaiban untuk bertemu lagi dalam jangka waktu tanpa kepastian.

Sore ini mereka tengah bersantai di teras rumah, Haraki yang baru bangun juga ikut duduk sambil makan tempe goreng yang dibuat oleh ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini mereka tengah bersantai di teras rumah, Haraki yang baru bangun juga ikut duduk sambil makan tempe goreng yang dibuat oleh ibunya.

"Oh iya, Haraki pernah penasaran kan dimana bapak?"

"Iya, buk. Ibuk bilang bapak kelja jauh."

Yutaka memandangi sang anak dengan damai. Jenar yang melihatnya tersenyum. "Bapaknya Haraki ada di depan Haraki sekarang."

Camellia [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang